Muratara Memilih

Alokasi Kursi Dapil 1 dan 4 di Kabupaten Muratara untuk Pemilu 2024 Bergeser, Jumlah Dapil Tetap 4

"Masih Dapil lama (Pemilu 2019), cuma bergeser kursi saja," kata Ketua KPU Muratara, Agus Maryanto, Jumat (10/2/2023).

Editor: Ahmad Farozi
rahmat aizullah/ts
Ketua KPU Kabupaten Muratara, Agus Maryanto 

SRIPOKU.COM, MURATARA - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Muratara, Agus Maryanto mengatakan, ada pergeseran jumlah alokasi kursi DPRD Kabupaten Muratara dari Pemilu 2019 pada Pemilu 2024.

Sedangkan komposisi daerah pemilihan (Dapil) untuk Pemilu 2024 tak ada perubahan dari Pemilu 2019.

"Masih Dapil lama (Pemilu 2019), cuma bergeser kursi saja," kata Agus Maryanto, Jumat (10/2/2023).

Dikatakan, jumlah kursi DPRD Muratara tetap sama seperti Pemilu sebelumnya.

Yakni 25 kursi, karena jumlah penduduk Kabupaten Muratara masih di bawah 200 ribuan.

Kabupaten pemekaran yang beranjak usia 10 tahun ini masih kekurangan penduduk 4.781 jiwa untuk mendapat tambahan alokasi menjadi 30 kursi.

"Untuk Pemilu 2024 telah ditetapkan KPU RI jumlah kursi di DPRD Kabupaten Muratara tetap 25 kursi," kata Agus.

Dia menerangkan, komposisi Dapil Pemilu 2024 di Muratara terbagi menjadi empat wilayah.

Dapil Muratara 1 ada 8 kursi yakni Kecamatan Rupit dan Karang Dapo.

Dapil Muratara 2 ada 4 kursi yakni hanya Kecamatan Karang Jaya.

Dapil Muratara 3 ada 6 kursi yakni Kecamatan Rawas Ulu dan Ulu Rawas.

Dapil Muratara 4 ada 7 kursi yakni Kecamatan Rawas Ilir dan Nibung.

Komposisi alokasi kursi DPRD Muratara pada Pemilu 2024 terjadi pergeseran hanya di Dapil 1 dan 4.

"Kursi Dapil satu kebalikan dari Dapil empat. Kalau Pemilu 2019 lalu Dapil satu ada tujuh kursi, Dapil empat ada delapan kursi," katanya.

"Nah di Pemilu 2024 kebalikannya, Dapil satu yang delapan kursi, Dapil empat menjadi tujuh kursi," jelas Agus.

Dia mengatakan, sebelumnya KPU Muratara telah membuat rancangan alokasi kursi DPRD di Pemilu 2024.

Ada tiga opsi rancangan yang dilakukan uji publik, dan akhirnya yang ditetapkan yakni opsi rancangan pertama.

"Kemarin kita sampaikan ke publik ada tiga opsi, kita sosialisasikan, kita minta tanggapan dan masukan dari masyarakat, dan akhirnya ditetapkan opsi yang pertama," kata Agus.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved