Harga Cabai
Update Harga Cabai di Musi Rawas Hari Ini, Sabtu 19 November 2022, Cabai Rawit Naik Rp 8.000 Per Kg
Harga cabai semua jenis di Kabupaten Musi Rawas mulai beranjak naik dari Rp 6.000 per kilogramnya naik menjadi Rp 8.000 per kilogramnya.
Penulis: Eko Mustiawan | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM, MUSI RAWAS - Update harga cabai di Kabupaten Musi Rawas (Mura) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), hari ini Sabtu (19/11/2022).
Harga cabai semua jenis di Kabupaten Musi Rawas mulai beranjak naik dari Rp 6.000 per kilogramnya naik menjadi Rp 8.000 per kilogramnya.
Seperti harga cabai rawit kecil di Pasar B Srikaton Kecamatan Tugumulyo naik menjadi Rp28.000 per kilogramnya dari sebelumnya hanya Rp20.000, atau naik Rp8.000.
Kemudian harga cabai merah besar keriting juga naik, dari sebelumnya hanya Rp25.000 per kilogramnya, hari ini naik menjadi Rp30.000 per kilogramnya atau naik Rp5.000.
Sedangkan untuk harga cabai hijau besar keriting juga mengalami kenaikan Rp6.000 per kilogramnya.
Hari ini mencapai Rp18.000 dari sebelumnya hanya Rp12.000 per kilogramnya.
Diungkapkan, Darti salah seorang pedagang cabai di Pasar B Srikaton Kecamatan Tugumulyo mengatakan, dalam seminggu ini harga cabai di Kabupaten Mura mulai merangkak naik.
"Iya seminggu ini harga cabai di Pasar B Srikaton mengalami kenaikan," kata Dari saat di wawancarai Sripoku.com, Sabtu (19/11/2022).
Dikatakan Darti, secara persis dia tidak mengetahui apa yang menjadi latar belakang kenaikan harga cabai tersebut. Namun yang pasti harga di tingkat distributor naik.
"Harga dari bosnya memang naik, jadi kami jualnya juga naik," katanya.
Dijelaskan Dari, harga cabai rawit kini mencapai Rp28.000 per kilogramnya.
Harga itu naik dari minggu lalu masih di harga Rp20.000 per kilogramnya.
"Cabai merah merah keriting juga naik sebelumnya hanya Rp24.000 hari ini jadi Rp30.000 per kilogramnya," jelasnya.
Kemudian sambung Dari, harga cabai hijau besar keriting juga naik dari sebelumnya hanya Rp12.000 per kilogramnya, hari ini naik jadi Rp18.000 per kilogramnya.
"Semua jenis cabai naik. Ini stoknya dari daerah Curup. Tidak tahu yang menyebabkan naik harga," ungkapnya.
Ditambahkan Darti, harga tersebut masih terbilang stabil untuk di tingkat pembeli. Meski demikian pembeli tetap saja sepi.
"Ini harganya masih stabil, tapi pembeli juga tetap sepi. Mungkin masyarakat tidak punya uang lebih untuk belanja di pasar, karena harga karet sedang turun," ujarnya.
Dapatkan berita terkait dan informasi penting lainnya dengan mengklik Google News