Pileg
Sebelum Stres Kalah Nyaleg, Pengamat Ingatkan Siapkan 2 Modal Ini untuk Bisa Menang di Pileg
Saat ini berbondong-bondong masyarakat mendaftarkan diri ke partai politik untuk bertarung sebagai calon anggota legislatif.
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Yandi Triansyah
Alumni Sosiologi FISIP Unsri ini menyebut ada plus minusnya jika Kepala daerah yang habis masa jabatan baru satu periode dan maju Pileg.
Minusnya adalah imej masyarakat terhadap tokoh tersebut tentang kekuasaan itu kurang baik. Apalagi maju di pilkada akan banyak cost politic yang akan dikeluarkan oleh yang bersangkutan.
Dampaknya adalah bagaimana nantinya pembangunan atau bagi masyarakat jika terpilih di Pilkada.
Berdasarkan data sementara yang diolah Public Trust Indonesia, jumlah pemilih Dapil 1 Sumsel yang meliputi Kota Palembang, Kabupaten Banyuasin, Musi Banyuasin, Musi Rawas, Musi Rawas Utara dan Kota Lubuklinggau sebanyak 2.792.593 mata pilih dengan kursi yang diperebutkan sebanyak 8 kursi.
Pada pemilu 2019 lalu, Partai Gerindra menjadi satu-satunya partai yang berhasil meraih 2 kursi di dapil ini. Sementara kursi lain diperoleh partai Golkar, Nasdem, PDIP, PAN, Demokrat dan PKS.
Sementara itu jumlah pemilih di dapil II yang meliputi Kabupaten Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, OKU Induk, OKU Timur, OKU Selatan, Kota Prabumulih, Kabupaten Pali, Muara Enim, Lahat, Empat Lawang dan Kota Pagaralam sebanyak 3.109.939 mata pilih dengan jumlah kursi yang diperebutkan sebanyak 9 kursi.
Dari dapil ini pada pileg 2019 lalu, 2 partai berhasil meraih kursi yakni Partai Golkar dan Partai Nasdem. Sedangkan 1 kursi lainnya diraih oleh PDIP, PKB, Gerindra, PAN dan Demokrat.
Pada pileg 2019 berdasarkan perhitungan Sainte Lague yang mengatur pembagian kursi, perolehan kursi di Dapil Sumsel diperkirakan dibutuhkan suara sebanyak 124 ribu.
Sementara, untuk pemilu 2024 akan datang setiap kursi dibutuhkan suara minimal sekitar 130 - 135 ribu. (Abdul Hafiz)