Berita Musi Rawas
Pernah Jadi Kuli Panggul, Kini Andri Punya 5 Gerai Ayam Geprek, 'Mau Kaya Jangan Kerja, Tapi Usaha'
Andri pernah jadi kuli panggul pasar sekitar dua tahun. Sebelum akhirnya mengadu nasib sebagai pekerja warung bakso di Lubuklinggau.
Penulis: Eko Mustiawan | Editor: Ahmad Farozi
SRIPOKU.COM, MUSIRAWAS - Andri Yanto (27), pemuda kelahiran Desa Sukamana Kecamatan STL Ulu Terawas Kabupaten Musi Rawas, Sumsel, kini sukses menggeluti usaha ayam geprek.
Kini Andri punya lima gerai (restoran) ayam geprek yang tersebar dibeberapa lokasi dengan karyawan sebanyak 31 orang.
Melihat kesuksesannya kini, siapa menyangka jika dia pernah jadi kuli panggul di Pasar Megang Sakti Kabupeten Musi Rawas pada tahun 2014 silam.
Suami dari Eka Lestari ini sempat jadi kuli panggul pasar sekitar dua tahun. Sebelum akhirnya mengadu nasib sebagai pekerja warung bakso di Kota Lubuklinggau.
Bekerja di warung bakso ini dilakoninya sekitar dua tahun. Dia kemudian mencoba pengalaman baru ikut temannya jadi salses roti keliling tanpa imbalan.
Meski tanpa imbalan, dia jadi sales roti karena karena ingin mencari ilmu tentang dunia bisnis.
Setelah dua tahun kemudian, ayah dari M Dika ini menjual roti keliling menggunakan sepeda motor mulai pukul 08.00 Wib hingga pukul 16.00 Wib.
Saat itu, Andri mendapat gaji Rp100 ribu hingga Rp200 ribu setiap harinya.
Gaji ditentukan, seberapa banyak dia mampu menjual roti yang diambilnya dari salah satu perusahaan di Kota Lubuklinggau.
Disela kegiatannya menjual roti, di malam harinya Andri ikut membantu disalah satu rumah makan mie ayam di Kota Lubuklinggau.
Setelah merasa memiliki modal dari upahnya selama bekerja, akhirnya dia memutuskan membuka usaha pecel lele di malam hari.
Namun usaha pecel lele itu tak begitu menjanjikan, hingga dia kehabisan modal.
Dia kemudian kembali jadi sales roti.
Enam bulan kemudian, Andri kembali menguji keberuntungannya dengan kembali membuka usaha pecel lele.
Namun lagi-lagi usahanya tersebut tidak berhasil dan kembali kehabisan modal.
Dua kali gagal tak membuat Andri patah semangat. Saat itu, Andri mengaku mendapat motivasi dari orang lain yakni, 'Kalau mau kaya jangan kerja, tapi usaha'.
Motivasi tersebut, akhirnya membuat semangatnya kembali bangkit.
Setelah kehabisan modal, Andri kembali fokus menjadi sales roti.
Enam bulan kemudian, dia menjajal usaha baru dengan membuka usaha ayam kriuk di Kota Lubuklinggau.
Namun, saat itu banyak pelanggan yang memberikan saran, agar ayam kriuk yang dijualnya diberikan cabai, baik cabai setan maupun cabai hijau. Saran itu kemudian diikutinya.
Perlahan namun pasti, usaha ayam kriuknya mulai ramai pembeli. Namun, saat itu dia hanya berjualan di emperan dengan biaya sewa Rp300 ribu per bulan.
Namun, ujian kembali diterimanya. Disaat usahanya ramai, dia diminta pindah oleh pemilik emperan tempatnya berjualan.
Ditengah kebingungannya mencari tempat usaha, dia bertemu dengan orang baik yang menawarkannya untuk melanjutkan kontrakannya yang masih tersisa beberapa bulan.
Namun ujian belum berakhir, dengan mewabahnya covid-19 membuat jualannya sepi, sedangkan karyawannya sudah sekitar 9 orang.
Namun pandemi covid-19 yang datang, bukan halangan bagi Andri. Justru, dimasa itulah Andri mulai mengembangkan sayapnya dengan membuka cabang baru di Babat Toman Kabupaten Muba.
"Saat itu, jualan sepi dan karyawan banyak tapi pekerjaan sedikit. Akhirnya saya berpikir membuka cabang di Babat Toman," kata Andri saat dibincangi Sripoku.com, Sabtu (22/10/2022).
Dari cabang pertamanya itulah, akhirnya Andri kembali membuka cabang keduanya di Ngulak, Sanga Desa Muba dan kemudian membuka lagi di Kecamatan Muara Kelingi dan terakhir membuka cabang di Desa D Tegalrejo Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Mura.
"Alhamdulillah, sekarang punya lima restoran ayam geprek mas Andre, karyawannya sekitar 31 orang," ucapnya.
Dari hasil keringatnya tersebut, Andri bisa membangun rumah orang tuanya, membangun rumah sendiri, membeli kebun, membeli mobil dan motor.
"Kalau ingin menangkap ayam jangan dikejar, nanti kita akan lelah dan ayam semakin menjauh. Tapi berikan beras dan makanan, nanti dengan mudah akan datang sendiri," ujarnya.
"Begitupun rejeki, melangkahkan dengan baik jangan terlalu kencang mengejar dan memburu, nanti kita akan lelah dan tanpa hasil. Keluarkanlah sedekah, nanti rejeki akan datang menghampiri tepat waktu," kata Andri.
Dia juga berpesan, jangan tinggalkan sholat lima waktu dan sedekah. Maka apa yang kita inginkan bisa saja tercapai. Namun harus diiringi dengan kerja keras dan tanpa putus asa.
"Sisihkan sedikit uang, sebelum berangkat kerja. Setelah banyak, belikan sesuatu dan berikan ke masjid dengan niat tulus. Itulah amal jariah kita, selama masjid itu masih dipakai, amalnya akan terus mengalir," pungkasnya.