Mahasiswa di Palembang Dianiaya Senior
PENGAKUAN Mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang: Disundut Api, Ditelanjangi & Dihadapkan ke Mahasiswi
"Selama 20 menit saya telanjang bulat di depan mereka," ujar Arya, mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang yang mengaku dianiaya seniornya.
Saat berada di dalam toilet, Arya mengaku kembali menerima penganiayaan berupa sundutan api rokok dan pemukulan.
Tak hanya itu, Arya juga mengaku mendapat pelecehan seksual dengan meminta Arya menanggalkan pakaiannya dan tidak diperbolehkan meninggalkan sehelai benang pun.
"Di sana ada sebanyak delapan orang yang melakukan penganiayaan dan pelecehan dengan meminta saya melepaskan baju sedangkan satu orang lainnya telah menyundut api rokoknya ke pipi saya," terang Arya pula.
Merasa apa yang dilakukan Arya kepada UKMK Litbang masih tidak sepadan dengan penganiayaan yang mereka lakukan, akhirnya mereka berinisiatif untuk mempermalukan Arya di depan sejumlah panitia perempuan yang diketahui saat itu tengah bertugas menyiapkan konsumsi bagi peserta.
"Setelah dari toilet, masih dalam keadaan telanjang akhirnya mereka kembali membawa saya keluar untuk dihadapkan dengan panitia perempuan yang saat itu sedang masak," ujar Arya lagi.
"Selama 20 menit saya telanjang bulat di depan mereka. Memang awalnya mereka meminta panitia itu untuk tidak melihat ke arah saya, tapi beberapa dari mereka ada yang tidak sengaja terlihat," terang Arya lagi.
Selanjutnya, saat berada di muka umum salah satu panitia meminta agar diambilkan tali yang bermaksud untuk mengikat Arya ke salah satu pohon yang ada di sekitarnya.
Lebih sadis lagi, kata Arya, setelah tubuhnya diikat, senior tersebut dengan cepat mengeluarkan senjata tajam berupa golok untuk memberikan ancaman kepada Arya.
"Waktu sudah diikat dengan satu kali lilitan, P sempat mengancam saya dengan menggunakan golok. Karena ketakutan saya terus-terusan meminta ampun kepada mereka, meskipun tidak langsung dilepaskan begitu saja," katanya.
Setelah 20 menit akhirnya para pelaku membiarkan Arya untuk kembali ke toilet dan memintanya untuk kembali mengenakan pakaian.
Setelah Arya menutupi tubuhnya dengan baju seusai mengalami pelecehan seksual, pelaku kembali menarik korban menuju ke ruangan yang diketahui menjadi penyimpanan tas peserta untuk kembali diinterogasi dan terus mengalami pemukulan.
Meskipun Arya sempat meminta ampun karena tubuhnya mengalami memar dan kesakitan akibat bogem dilepaskan pelaku, akan tetapi hal itu tak membuat mereka menghentikan penyiksaan kepada Arya.
Mereka justru kembali membawa Arya ke pinggir danau yang terdapat di kawasan bumi perkemahan tersebut dan diancam untuk ditenggelamkan akibat perbuatan Arya.
"Selama sekitar 40 menit saya ditanya-tanya lagi di dalam sebuah ruangan yang memang sudah disiapkan. Akhirnya saya dibawa ke pinggir danau dan diancam akan ditenggelamkan. Setelah dari sana saya dibawa lagi menuju pohon dan sempat dipukul menggunakan sebuah kayu seperti gagang sapu," ungkap dia.
Dipaksa Buat Video Permintaan Maaf