Berita Palembang

Polda Sumsel Lakukan Pengecekan BBM di SPBU di Sumsel, Stok Minyak di Sumsel Aman

Polda Sumsel (Sumatera Selatan) melakukan pengecekan di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak (SPBU) di wilayah Kota Palembang

Penulis: Oki Pramadani | Editor: bodok
SRIPOKU.COM/oki
Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Drs Supriadi MM usai pengecekan BBM di SPBU Simpang Bandara, Selasa (4/10/2022). 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Untuk memastikan stok dan ketersedian bahan bakar minyak (BBM) di di wilayah Sumsel Aman dan lancar.

Polda Sumsel (Sumatera Selatan) melakukan pengecekan di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak (SPBU) di wilayah Kota Palembang Provinsi Sumsel, Selasa (4/10/2022).

Pengecekan tersebut dilakukan untuk memastikan tentang adanya informasi terjadinya kelangkaan BBM di wilayah Sumsel.

"Hari ini kami mengecek langsung SPBU tentang adanya informasi bahwa BBM mengalami kelangkaan," kata Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Drs Supriadi MM saat ditemui usai melakukan pengecekan BBM di beberapa SPBU di Kota Palembang.

Setelah di cek, lanjut Kombes Pol Supriadi, ternyata informasi tentang adanya kelangkaan BBM diwilayah Sumsel tidak benar, baik itu BBM jenis Pertalite, Solar dan Pertamax.

Namun hanya terjadi ada penumpukan antrian panjang kendaraan di setiap SPBU untuk mendapat giliran pengisian bahan bakar baik roda dua maupun roda empat.

"Penumpukan tersebut terjadi karena adanya keterbatasan area di SPBU. Kalau kita lihat ada empat jalur solar, dua jalur pertalite dan dua jalur pertamax," ungkap Kombes Pol Supriadi.

Sementara itu, Regional Manager Retail Pertamina Awan Raharjo mengatakan, bahwa terjadinya penumpakan antrean di SPBU karena terjadinya migrasi konsumen.

"Tadinya konsumen menggunakan BBM non subsidi, saat ini justru beralih ke BBM subsidi," ungkap Awan Raharjo.

Awan Raharjo menjelaskan, dari data sebelum bulan April proporsi pertamax masih di 19 persen untuk proporsi gas olin.

"Namun hari ini justru proporsinya turun dari 19 persen menjadi hanya sekitar 11 sampai 12 persen saja," jelas Awan Raharjo

Dari data tersebut, Awan Raharjo menjelaskan bahwa sekitar 30 persen peralihan konsumen dari non subsidi ke subsidi atau pertalite.

Hal ini lah membuat bertambahnya konsumen untuk mengantre BBM subsidi.

"Dari sisi stok tidak ada masalah yang terjadi khususnya di wilayah Sumsel," tutup Awan Raharjo.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved