Pemilu 2024

Pengamat Sayangkan Pernyataan SBY Jadi Blunder, Kader Demokrat Palembang Tetap Bela

Pernyataan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dirinya harus turun gunung hingga Pemilu 2024 bakal tidak adil

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: adi kurniawan
Handout
Mantan Sekretaris DPC Partai Demokrat Kota Palembang, H Anton Nurdin HP ST SH MSi (kiri) dan Pengamat Politik, Drs Bagindo Togar (kanan) menanggapi SBY saat berpidato di acara Rapat Pimpinan Nasional Partai Demokrat, Kamis (15/9/2022). 

"Namanya kompetisi merebut suatu kekuasaan, kompetisi untuk melakukan perubahan, itu hal yang biasa. Jangan semuanya jadi lebay," katanya.

"Pak SBY sebenarnya beliau sebagai tokoh mantan Presiden, tokoh nasional, hal-hal isu politik seperti ini seyogyanya jangan dia yang menyampaikan," ujarnya. 

Sementara itu, kader Partai Kota Palembang yang juga Mantan Sekretaris DPC Partai Demokrat Kota Palembang, H Anton Nurdin HP ST SH MSi yang tetap setia membela Presiden RI keenam. 

"Dalam hal penyampaian Bapak SBY yang menyatakan nanti Pilpres 2024 akan adanya prahara Pemilu yang tidak adil dan tidak transparan, saya pikir kami selaku kader Demokrat melihatnya bisa saja terjadi," kata Anton Nurdin. 

Mantan Sekretaris DPC Partai Demokrat Kota Palembang ini menyebut alasan karena kalau melihat sampai saat ini para petugas KPU belum final dan orang siapa-siapa yang dijadikan juga ini sarat akan kepentingan. 

Akhirnya di 2024 akan berjalan sangat berat bagi para petugas TPS yang akan laporan ke KPU.

Pemilu ini nanti kan serentak pilpres dan pileg dengan lebih banyak Partai dibandingkan Pemilu sebelumnya. 

Sejarah Pemilu yang lalu begitu beratnya para petugas TPS sehingga bergelimpangan kelelahan. Kita lihat 2024 ini beban berat yang akan terjadi seperti itu juga. 

Apalagi petugas KPU nanti akan sarat kepentingan kepada orang-orang nanti yang akan menjadikan ini suatu pertarungan partai-partai, akan banyak terjadi sengketa multi partai ini pada Pileg dan Pilpres nanti. 

"Apa yang disampaikan SBY sendiri tentunya sangat beralasan karena beliau sudah sangat berpengalaman dan kita ingat beliau beberapa kali memegang komandan teritorial dengan pengalaman yang ada tentu sangat beralasan sekali apa yang disampaikannya," kata mantan Ketua Fraksi Demokrat DPRD Kota Palembang. 

Anton yakin tentunya tim intelijen SBY pasti jalan sehingga data yang disampaikannya valid. SBY yang mantan tentara yang berkaliber. SBY pernah jadi Presiden RI tentu sangat memahami hal seperti ini. 

"Kami melihat tentunya akan sulit terjadi satu hal nanti apa fakta integritas seluruh partai untuk berlaku jujur," katanya.

"Partai berkata iya, tapi oknum partai, karena yang akan bertanding itu oknum partai akan berebut kursi dan mengeluarkan pundi-pundi yang tidak sedikit," ujarnya.

"Chaos perhitungan sengketa suara sangat berpotensi sekali untuk terjadi," kata Anton yang juga Ketua Umum KONI Kota Palembang.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved