MAKAM Santri Gontor Asal Palembang Dibongkar Lagi, Autopsi Telusuri Penyebab Kematian: 2 Pelaku
Kasat Reskrim Polres Ponorogo AKP Nikolas Bagas menuturkan pihaknya sudah memeriksa 2 orang terduga pelaku penganiayaan santri Gontor asal Palembang.
SRIPOKU.COM, PALEMBANG--Kasat Reskrim Polres Ponorogo AKP Nikolas Bagas menuturkan pihaknya sudah memeriksa 2 orang terduga pelaku penganiayaan hingga tewas terhadap AM (17), seorang santri asal Palembang di Pondok Pesantren (Ponpes) Gontor.
Kedua pelaku katanya merupakan santri senior dari korban di Ponpes Gontor.
Meski tengah menjalani pemeriksaan dalam kasus tewasnya santri di Ponpes Gontor ini, menurut Nikolas, keduanya belum ditetapkan sebagai tersangka.
Penetapan tersangka, kata dia akan dilakukan setelah pihaknya melakukan autopsi terhadap jenazah korban yang sudah dimakamkan di TPU Sungai Selayur, Palembang.
Karenanya menurut Nikolas penyidik bersama tim forensik dari RS Bhayangkara akan melakukan ekshumasi atau pembongkaran makam jenazah korban untuk selanjutnya di autopsi, pada Kamis (8/9/2022) hari ini.
"Yang bersangkutan, dua orang terduga pelaku, saat ini sudah menjalani proses pemeriksaan dan lanjut nanti setelah pelaksanaan autopsi, kami akan melakukan gelar perkara," kata Nikolas di TPU Sungai Selayur, Palembang, sesaat sebelum melakukan ekshumasi makam korban, seperti ditayangkan di akun YouTube Metro TV, Kamis pagi.
Nikolas mengatakan diharapkan autopsi akan selesai Kamis siang ini dan hasilnya sudah bisa diketahui. "Sehingga bisa membuat terang peristiwa ini," kata Nikolas.
Menurutnya ekshumasi dan autopsi ini adalah untuk keperluan pro justicia. Sehingga dilakukan tertutup oleh tim forensik dengan didampingi keluarga korban serta pengacara keluarga korban.
Terungkapnya kasus penganiayaan terhadap AM, setelah ibu korban mengadu ke Hotman Paris Hutapea bahwa anaknya meninggal saat belajar di Pondok Pesantren Gontor 1, Ponorogo.
Dengan berurai air mata, ibu tersebut menceritakan anaknya yang dikembalikan pihak pesantren dalam keadaan sudah dibungkus kain kafan.
Video aduan ibu tersebut diunggah Hotman di akun Instagramnya.
"Saya Umi dari Albar Mahdi siswa kelas 5i pondok di Ponorogo asal Palembang mohon keadilan agar bisa membantu saya," kata sang ibu.
Setelah video Soimah ini viral, polisi akhirnya menyelidiki kasusnya hingga terbuka fakta-fakta tentang penganiayaan tersebut.
Kronologis
Penganiayaan berujung maut itu berawal saat AM bersama santri lainnya mengikuti perkemahan Kamis Jumat (Perkajum) (18/8/2022).
Saat itu, AM memang berperan sebagai ketua panitia dalam perkemahan tersebut.
Kapolres Ponorogo AKBP Catur Cahyono Wibowo mengungkapkan, motif AM dianiaya diduga karena kesalahpahaman antara korban dan pelaku lantaran masalah kekurangan alat.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/palembang/foto/bank/originals/Autopsi-santri-gontor.jpg)