LEBIH DARI 1 Titik, Lokasi Penganiayaan Santri Gontor Asal Palembang, Polisi Temukan Barang Bukti

Sembilan saksi yang diperiksa terdiri dua santri, empat dokter dan tiga pengurus pondok," kata Kapolres Ponorogo AKBP Catur Cahyono

Editor: Yandi Triansyah
Tangkap layar YouTube/Islam Populer
Pesantren Darussalam Gontor, Ponorogo 

SRIPOKU.COM - Polres Ponorogo gelar olah tempat kejadian perkara (TKP) dugaan penganiayaan di Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG), Selasa (26/9/2022).

Dugaan penganiayaan itu menyebabkan salah seorang santri Gontor asal Palembang berinisial AM, meninggal dunia.

Olah TKP dilakukan setelah pihak Polres Ponorogo memeriksa sembilan saksi dalam kasus dugaan penganiayaan santri Gontor asal Palembang berinisial AM.

Olah TKP ini juga dilakukan untuk memperkuat fakta dalam penyelidikan, dengan demikian kasus ini akan naik ke tahap penyidikan.

"Sembilan saksi yang diperiksa terdiri dua santri, empat dokter dan tiga pengurus pondok," kata Kapolres Ponorogo AKBP Catur Cahyono, Selasa (6/9/2022) seperti dikutip dari Kompas.com.

Catur mengatakan pemeriksaan saksi akan terus bertambah hal ini karena rangkaian kejadian tidak hanya satu titik saja.

“Kemungkinan saksi diperiksa akan bertambah karena rangkaian kejadian tidak hanya satu titik saja,” jelas Catur.

Baca juga: TERNYATA Ada 3 Korban Kasus Penganiayaan di Ponpes Gontor, Santri Asal Palembang Meninggal

Catur juga menanggapi soal santri yang diduga terlibat dalam penganiayaan yang sudah dikeluarkan ponpes akan turut diperiksa.

Meski dugaan penganiayaan itu terjadi pada dua pekan yang lalu, Catur mengaku tidak kesulitan mendapatkan barang bukti. Sebab, barang bukti dugaan penganiayaan itu masih ada dan sudah diamankan.

Diberitakan sebelumnya, aparat Polres Ponorogo menyelidiki tewasnya seorang santri Pondok Modern Darussalam Gontor.

Santri asal Palembang itu tewas diduga akibat penganiayaan.

Kasus ini mencuat ke publik setelah ibu korban mengadu ke pengacara kondang Hotman Paris Hutapea. Menurut Catur, pihak Pondok Gontor kooperatif.

Bahkan, pihak pondok menyampaikan akan membuka semua terkait kejadian tersebut.

Catur menjelaskan, sejak peristiwa nahas itu terjadi, tidak ada pelaporan sama sekali ke Polres maupun ke Polsek.

Berita Telah Tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved