Umumkan Hasil Otopsi Kedua Jenazah Brigadir J, Tim Forensik: Ada 2 Luka Fatal di Kepala dan Dada

Menurut Ade Firmansyah yang juga Ketua PDFI, dua luka fatal di tubuh Brigadir J berada di bagian kepala dan dada.

Penulis: Muhammad Naufal Falah | Editor: adi kurniawan
Youtube/KompasTV
Ketua PFDI, Ada Firmansyah saat jumpa pers di Bareskrim Polri Senin (22/8/2022). Umumkan Hasil Otopsi Kedua Jenazah Brigadir J, Tim Forensik: Ada 2 Luka Fatal di Kepala dan Dada. 

SRIPOKU.COM -- Ketua Tim Dokter Forensik Ade Firmansyah mengatakan ada dua luka fatal yang ada di tubuh Brigadir Yoshua Hutabarat alias Brigadir J, Senin (22/8/2022) siang.

Menurut Ade Firmansyah yang juga Ketua Perhimpunan Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI), dua luka fatal di tubuh Brigadir J berada di bagian kepala dan dada.

Disamping itu, tim forensik menemukan tim forensik hanya menemukan luka akibat senjata api. 

Hasil otopsi kedua Brigadir J menemukan lima luka tembak masuk dan empat luka tembak keluar.

Salah satu anak peluru yang dilepaskan masih bersarang di tulang belakang jenazah.

Ketua PFDI, Ada Firmansyah saat jumpa pers di Bareskrim Polri Senin (22/8/2022).
Ketua PFDI, Ada Firmansyah saat jumpa pers di Bareskrim Polri Senin (22/8/2022). Umumkan Hasil Otopsi Kedua Jenazah Brigadir J, Tim Forensik: Ada 2 Luka Fatal di Kepala dan Dada. (Youtube/KompasTV)

Namun saat menyampaikan hasil otopsi kedua Brigadir J dalam jumpa pers di Bareskrim Polri Senin (22/8/2022), Ade Firmansyah menegaskan tim forensik tak dapat memastikan jarak tembak.

Tim forensik juga menemukan luka seperti jari yang rusak pada jenazah Brigadir J.

Ade menjelaskan, luka itu akibat lintasan anak peluru yang menyerempet jari.

Terkait tudingan ada beberapa organ tubuh Brigadir J yang hilang, Ade memastikan tidak ada orang tubuh yang hilang.

"Yang jelas memang tidak ada organ yang hilang dan semua dikembalikan ke tubuh jenazah," tuturnya.

Dia juga membenarkan otak Brigadir J sudah berpindah tempat ke rongga sekitar dada saat melakukan otopsi kedua.

Namun, Ade memastikan semua organ sudah ada di dalam tubuh Brigadir J.

"Yang jelas dikembalikan ketubuh, namun memang itu tadi ada yang dengan pertimbangan karena jenazah ditransportasikan sehingga harus dilakukan beberapa tindakan yang seperti tadi ditempatkan di tempat-tempat akan tidak mengalami ceceran segala macem," jelas dia.

Sebelumnya, Ade mengatakan bahwa tim forensik melakukan otopsi secara independen, artinya tak ada paksaan maupun tekanan dari pihak-pihak tertentu.

Tim forensik juga telah menyerahkan hasil otopsi kedua Brigadir J kepada pihak Bareskrim untuk keperluan penyidikan.

Hasil otopsi ini menjawab keraguan dari hasil otopsi pertama yang sempat dilakukan.

Sebelumnya, otopsi ulang jenazah Brigadir J dilakukan pada Rabu (27/7/2022) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sungai Bahar, Muaro Jambi.

Sebelum otopsi, tim khusus Polri dan para ahli kedokteran forensik melakukan ekshumasi atau penggalian kembali jenazah yang dikuburkan.

Ekshumasi tersebut disaksikan oleh pihak keluarga, penyidik, dinas, dan penjaga makam.

Ade mengatakan pihaknya telah memberikan hasil otopsi jenazah Brigadir J ke penyidik di Bareskrim Polri.

Dia pun berharap hasil otopsi kedua ini dapat membuat kasus semakin terang.

Adapun Brigadir J tewas setelah ditembak di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022).

Pada 27 Juli 2022, dilakukan otopsi ulang terhadap jenazah Brigadir J.

Pihak keluarga menduga, Brigadir J sempat mengalami penganiayaan karena banyaknya luka janggal di tubuhnya.

Dalam kasus ini, polisi telah menetapkan 5 tersangka dalam kasus ini, salah satunya Ferdy Sambo yang diduga menjadi otak penembakan.

Selain Sambo, terdapat empat tersangka lainnya yakni Richard Eliezer atau Bharada E, Ricky Rizal atau Bripka RR, Kuat Ma'ruf, dan terbaru istri Sambo, Putri Candrawathi.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved