Berita Muratara
Masyarakat Muaratara Mengeluhkan Debu Bertebaran Dampak Truk Angkutan Batubara
Penduduk yang tinggal di tepi Jalan Poros Kecamatan Nibung Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) Provinsi Sumatera Selatan
Laporan Wartawan TribunSumsel.com, Rahmat Aizullah
SRIPOKU.COM, MURATARA - Penduduk yang tinggal di tepi Jalan Poros Kecamatan Nibung Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mengeluhkan debu bertaburan disebabkan aktivitas lalu lalang truk angkutan batubara.
Selain debu bertebaran, juga berdampak pada kesehatan warga sekitar, karena tidak ada perhatian dari pihak perusahaan angkutan untuk mengupayakan penyiraman jalan meminimalisir debu bertebaran.
Camat Nibung Yusnadi membenarkan, banyak warga terutama yang tinggal di pinggir jalan mengeluhkan debu bertebaran dari aktivitas truk angkutan batubara yang melintas di jalan kecamatan.
Karena itu, Yusnadi meminta perusahaan angkutan batubara tersebut untuk rutin melakukan penyiraman jalan guna meminimalkan polusi debu.
"Maka kita minta mereka rutin siram, apalagi sekarang hujan agak jarang, mulai masuk musim kemarau. Baru-baru ini tadi ada dari perusahaan lapor ke kami bahwa mereka telah menambah armada untuk menyiram jalan," kata Yusnadi.
"Susah nian kami yang tinggal di pinggir jalan ini, mereka (truk batubara) itu kan rame setiap hari lewat, pokoknyo rumah kami ini berdebu terus," timpal seorang ibu rumah tangga pada TribunSumsel.com, Minggu (14/8/2022).
Mereka mengkhawatirkan akibat debu itu bisa menyebabkan gangguan pernapasan bila dihirup terus-menerus, terutama terhadap anak-anak.
"Kadang kasihan dengan anak-anak, main di depan rumah berdebu, kami takut terjadi apa-apa, debu bahaya bagi pernapasan," katanya.
Terpisah, Dim mewakili dari perusahaan mengungkapkan mereka telah menambah armada untuk penyiraman jalan poros berdebu yang dikeluhkan masyarakat tersebut.
"Sekarang kita malah tambah armada, nambah water tank Fuso, sebelumnya kita sudah ada tiga tangki diesel, sama satu mobil Carry pakai tedmond," katanya.
Ia menyatakan, perusahaan rutin melakukan penyiraman jalan tersebut agar debu yang ditimbulkan dari aktivitas pengangkutan batubara tidak terlalu pekat.
Menurut Dim, penyiraman jalan memang sudah menjadi tanggung jawab sosial perusahaan, sesuai dengan arahan dan perintah Pemkab Muratara.
"Kita siram terus karena memang sudah menjadi tanggung jawab kami, perusahaan yang siram," tandas Dim.
