Sampai H-10 Idul Adha 1443 H Belum Ada Titipan Hewan Kurban di Masjid Agung Palembang
Belum ada pemberitahuan baik itu titipan hewan kurban Presiden Jokowi, Gubernur Sumsel H Herman Deru, dan Walikota Palembang H Harnojoyo
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Sudarwan
Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Hingga H-10 Hari Raya Idul Adha 1443 H belum ada masyarakat yang menitipkan hewan kurban ke Yayasan Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin I Jayo Wikramo Palembang.
"Sampai hari ini belum bisa menyebutkan berapa jumlah titipan dari siapa saja hewan kurban yang akan dipotong usai melaksanakan sholat Idul Adha 1443 H yang jatuh pada hari Minggu (10/7/2022)," ujar Ketua Yayasan Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin I Jayo Wikramo Palembang, Ir Kgs H Ahmad Sarnubi, Kamis (30/6/2022).
"Belum ado yang konfirmasi untuk menyerahkan atau menitipkan hewan kurban. Sampai hari ini belum ado. Baru isu-isu," ungkap Ir Kgs H Ahmad Sarnubi kepada Sripoku.com, Kamis (30/6/2022).
Menurutnya secara resmi belum ada pemberitahuan baik itu titipan hewan kurban Presiden Jokowi, Gubernur Sumsel H Herman Deru, Walikota Palembang H Harnojoyo maupun dari para tokoh atau pengusaha lainnya.
"Secara resmi belum (Gubernur Sumsel dan Walikota Palembang). Kagek kami dak berani nyebutnyo. Apalagi Presiden. Biasonyo jauh-jaih Presiden sudah ngenjuk tahu. Sampe mak ini belum. Mungkin karena masih lama," kata Sarnubi.
Idul Adha tahun menjadi berbeda dari hari besar agama lainnya, lantaran karena dibarengi pemotongan hewan kurban yang biasanya sangat ditunggu-tunggu masyarakat, lantaran bakal banyak daging kurban di halaman Masjid Agung Palembang.
Sholat Idul Adha 1443 H diperkirakan bakal kembali ramai hingga ke atas Jembatan Ampera seperti tahun-tahun sebelum covid-19.
"Sholat Ied mulai Idul Fitri kemarin maupun Idul Adha yang ini panitianya Pemerintah Kota. Jadi kita ini menyediakan tempatnya saja. Cuma sebagian kita menetapkan aturan. Antara lain kita tidak memberikan fasilitas keluar pagar," kata Sarnubi.
Sesudah itu diusahakan jemaah itu tidak melebih imam, ibu-ibu dengan bapak-bapak dipisah tempatnya. Ibu-ibu dimasukkan di ruangan, tempat yang aman. Bapak-bapak di lapangan.
Selainnya kata Sarnubi, Pemerintah Kota yang mengatur bagaimana yang di jalan itu apakah ditutup, itu urusan pemerintah kota. Satminkal leading sektornya itu dari Kesra Pemkot.
Sholat Idul Adha 1443 H diperkirakan bakal kembali ramai hingga ke atas Jembatan Ampera seperti tahun-tahun sebelum covid-19, seiring dengan telah membaiknya kondisi saat ini.
Dijelaskannya, untuk kapasitas daya tampung jemaah, kalau sampai di batas masjid itu sekitar 2 ribu sampai 5 ribu jemaah.
Sarnubi nampak enggan menjelaskan seputar kegiatan yang dilakukan terkait kesiapan pengurus YMA maupun panitia Sholat Ied.
"Sesuai dengan surat edaran dari pemerintah Menteri Agama dan MUI tahun ini dipersilahkan untuk sholat berjamaah baik di lapangan maupun di mesjid untuk sholat Ied ini. Pokoknya kita ikut aturan itu aja. Tidak ada perlakukan khusus," kata Sarnubi.