Berita Empat Lawang

Gunung Api Dempo Sempat Muntahkan Abu Vulkanik, BPBD Beri Imbauan untuk 2 Kecamatan di Empat Lawang

Semburan abu vulkanik tersebut meninggalkan jejak berupa bercak-bercak yang menutupi dedaunan teh dan jalan yang ada di kaki Gunung Dempo.

Editor: Odi Aria
SRIPOKU.COM/WAWAN SEPTIAWAN
GUNUNG API DEMPO : Penampakan Gunung Api Dempo dari daerah Kabupaten Empat Lawang. Tampak di tepian kawah dempo abu vulkanik berwarna abu-abu, Rabu (1/6/2022) 

Hal ini menyebabkan sebagian kebun teh dan kebun warga yang ada di sekitar Gunung Dempo tertutup abu vulkanik tipis.

Meskipun GAD mengalami erupai abu vulkanik namun hal tersebut tidak berpengaruh dengan statusnya. Sampai saat ini status GAD masih berada dilevel II atau waspada.

Status waspada ini sudah sejak akhir tahun 2021 lalu.

Namun erupsi abu vulkanik yang terjadi kemarin sebarannya cukup luas meskipun tidak semua bagian Gunung Dempo terkena abu.

Radius sebaran abu vulkanik akibat erupsi tersebut berkisar 5 kilometer dari pusat kawah Dempo.

Petugas Pos Pengamatan GAD Pagar Alam Wiwit mengatakan, berdasarkan rilis dari  PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) bahwa berdasarkan pengamatan visual selama bulan Mei 2022 menunjukkan gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut. 

"Asap kawah tidak teramati namun kegempaan yang terekam adalah 28 kali gempa Hembusan, 1 kali Gempa Low Frequency, 1 kali gempa Vulkanik Dalam, 1 kali gempa Tektonik Lokal. 4 kali gempa Terasa, skala I hingga II MMI, 30 kali gempa Tektonik Jauh, dan gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 0.5-5 mm, dominan 0.5 mm," ujarnya, Rabu (1/6/2022). 

Sedangkan pada 31 Mei 2022 terjadi erupsi abu pada pukul 01.54 WIB, dan terekam di seimograf dengan amplitudo 35 mm dan lama gempa 239 detik. 

"Hujan abu terjadi di Kecamatan Pagar Alam Utara dan Kecamatan Dempo Utara pada radius sekitar 5 km dari puncak Gunung Dempo. Endapan abu menempel di permukaan tanah dan perkebunan the Pagar Alam dengan ketebalan sekitar 0.5-1 mm," jelasnya.

Dengan tingkat aktivitas Gunung Dempo pada saat ini, potensi bahayanya adalah erupsi freatik menghasilkan abu dan hujan lumpur, serta hembusan gas vulkanik konsentrasi tinggi yang sebarannya terbatas di sekitar kawah atau puncak. 

"Erupsi freatik bisa terjadi secara tiba-tiba tanpa didahului oleh gejala peningkatan yang jelas. Radius terdampak material jatuhan bisa mencapai 1 Km dari kawah, serta aliran lumpur ke arah 2 Km sektor utara searah bukaan kawah. Hujan abu bisa terjadi ke segala arah tergantung arah dan kecepatan angin," katanya.

Berdasarkan hasil pemantauan visual dan kegempaan, status kegiatan Gunung Dempo hingga sampai 31 Mei 2022 tingkat aktivitas Gunung Dempo masih Waspada (Level II). Dalam tingkat aktivitas Waspada (Level II) masyarakat, pengunjung, wisatawan dan pendaki tidak diperbolehkan beraktivitas dan mendekati area dalam radius 1 km dari kawah, serta arah bukaan kawah sejauh 2 km ke sektor utara. 

"Mengingat potensi bahaya abu vulkanik yang dapat mengakibatkan gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan Iainnya maka masyarakat yang berada di sekitar Gunungapi Dempo agar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut maupun perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit," imbaunya.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved