Jembatan Desa Bantan OKUT Ambruk
Jembatan Bantan OKU Timur Ambruk Makan Korban, Satu Pengendara Motor Terjatuh ke Sungai
Dari keterangan warga, sempat ada satu pengendara sepeda motor yang terjatuh persis di lokasi patahnya jembatan Rabu (8/6/2022) pagi.
SRIPOKU.COM, MARTAPURA - Jembatan penghubung jalan lintas komering di Desa Bantan Pelita, Kecamatan Buay Pemuka Peliung, Kabupaten OKU Timur ambruk, Selasa (7/6/2022) malam.
Kondisi jembatan yang roboh membahayakan pengendara yang melintas.
Dari keterangan warga, sempat ada satu pengendara sepeda motor yang terjatuh persis di lokasi patahnya jembatan Rabu (8/6/2022) pagi.
Pengendara beserta kendaraanya itu tidak jatuh ke sungai, hanya tergeletak di jembatan dengan kondisi luka lecet.
"Jembatan patah ini tadi malam, sehingga masyarakat berduyun-duyun menjaga lokasi sekitar jangan sampai ada kendaraan leweat dan jangan sampa terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," ucap Hemi warga setempat, Rabu (8/6/2022).
Terkait ada satu pengendara motor yang jatuh di jembatan, kata Hemi, sebenarnya sudah diperingatkan oleh masyarakat sekitar.
"Sudah diberhentikan oleh masyarakat, namun masih nekat menerobos lewat hingga tersungkur. Tidak apa-apa hanya luka lecet biasa," ucapnya.
Selanjutnya Hemi berharap kepada pemerintah agar bergerak cepat menindaklanjuti perbaikan jembatan yang roboh ini.
"Harapan dari masyarakat, supaya dibangun kembali jembatan seperti jembatan yang baru saja selesai dibangun kemarin," bebernya.
Diketahui dalam beberapa bulan terakhir, pemerintah baru saja menyelesaikan pembangunan jembatan yang juga berada di kawasan jalan lintas komering.
"Sekali lagi, tolong segera ditindaklanjuti, kasian banyak juga anak-anak sekolah yang mau lewat," tuturnya.
Bakal Dipasang Jembatan Rangka
Jembatan penghubung jalan lintas komering di Desa Bantan Pelita, Kecamatan Buay Pemuka Peliung, Kabupaten OKU Timur ambruk, Selasa (7/6/2022) malam.
Ambruknya jembatan tersebut diduga akibat angin kencang disertai hujan deras sehingga membuat aliran sungai di bawah jembatan itu semakin deras hingga mengikis tanah.
Menanggapi hal tersebut, Ibnu Holdun mewakili dinas PUBN Provinsi Sumsel bersama Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKU Timur Mgs Habibullah terlihat meninjau secara langsung jembatan yang ambruk tersebut.
Holdun mengatakan, Jembatan di Desa Bantan Pelita ini memang kewenangan dari PU Provinsi Sumsel.
Dalam waktu dekat pihaknya akan memasang jembatan rangka persis di atas jembatan yang roboh.
"Percepatan untuk kelancaran lalu-lintas kita akan mendatangkan jembatan rangka.
Jembatan itu memiliki lebar 4 meter dan panjang 20 meter," ucapnya.
Namun pemasangan jembatan rangka itu membutuhkan waktu beberapa hari, tidak bisa langsung dipasang hari ini.
"Hari ini baru pengecekan di lokasi, kemungkinan tiga hari kedepan baru dipasang.
Paling lama dua minggu karena barangnya (jembatan rangka) ada di Palembang," ucapnya.
Holdun menambahkan, ambruknya jembatan ini bisa dibilang wajar karena memang usianya sudah tua dibangun sekitar tahun 1970.
"Tahun ini akan kita rencanakan pembangunan jembatan, kita buat desainya dan tahun depan diusahakan dibangun," tuturnya.
Ambruk Gara-gara Hujan Deras
Diduga akibat angin kencang disertai hujan deras, jembatan penghubung yang berada di Desa Bantan Pelita, Kecamatan Buay Pemuka Peliung, Kabupaten OKU Timur ambruk.
Ambruknya jembatan itu terjadi sekitar pukul 22.00 WIB pada Selasa (7/6/2022).
Karena jembatan itu berada di kawasan Jalan Lintas Komering, maka saat ini dilakukan pengalihan arus.
Jalan Lintas Komering sementara ini tidak bisa dilalui atau ditutup.
Pengendara dialihkan menuju Jalan Lintas Belitang menuju Martapura melalui Desa Pemetung Basuki.
Kapolsek BP Peliung, Ipda Jhoni Albert mengatakan, putusnya jembatan penghubung tersebut karena bencana alam hujan deras disertai angin kencang yang menyebabkan arus sungai yang mengalir di bawah jembatan semakin deras.
"Tanah yang mulai terkikis derasnya air sungai tak dapat lagi menahan tiang jembatan.
Sehingga jembatan tersebut ambruk dan jalan menjadi putus.
Sedangkan memang jembatan itu kondisinya sudah tua,” katanya, Rabu (8/6/2022).
Petugas sudah melakukan pemasangan garis polisi hingga mengalihkan pengguna jalan menuju jalan alternatif lainnya melalui Desa Pemetung Basuki.
“Sudah kita cek jembatan tersebut. Sudah kita pasang garis Polisi.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut," tuturnya.