MUNGKINKAH Sengaja Disebar? Mendadak Cacar Monyet Jadi Wabah di 12 Negara, Kejadian Tak Biasa
Sementara itu, WHO mendesak orang untuk tidak menstigmatisasi mereka yang didiagnosis dengan virus.
Cacar monyet dapat menyebabkan lesi berisi nanah yang berkembang di kulit, dan kontak dengan cairan dari ruam ini – termasuk kontak dari pakaian dan tempat tidur yang terkontaminasi – dapat menyebarkan virus. Luka di mulut juga bisa menularkan virus.
Dalam wabah saat ini, telah terjadi pengelompokan di antara orang yang berhubungan seks sesama jenis, yang belum pernah terjadi sebelumnya. Tetapi para ahli memperingatkan agar tidak menyatakan penyebaran virus sebagai penyakit menular seksual, atau menghubungkannya dengan komunitas tertentu.
Jauh lebih mungkin bahwa kontak dekat yang terjadi selama berhubungan seks bertanggung jawab untuk penyebaran, dan bukannya saat hubungan seksual itu sendiri.
Sementara itu, WHO mendesak orang untuk tidak menstigmatisasi mereka yang didiagnosis dengan virus.
“Kami telah melihat pesan yang menstigmatisasi kelompok orang tertentu di sekitar wabah cacar monyet ini,” kata WHO dalam sebuah pernyataan.
“Kami ingin memperjelas bahwa ini tidak benar. Pertama-tama, siapa pun yang melakukan kontak fisik dekat dalam bentuk apa pun dengan seseorang yang menderita cacar monyet berisiko, terlepas dari siapa mereka, apa yang mereka lakukan, dengan siapa mereka memilih untuk berhubungan seks atau faktor lainnya.”
Bisa jadi virus itu tidak bermutasi sama sekali, tetapi memanfaatkan kesempatan yang ideal untuk menyebar ketika semua kondisinya tepat. Misalnya, dalam komunitas orang-orang yang berhubungan dekat satu sama lain, yang bisa membuat peluang penyebaran virus juga semakin banyak.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com