Sebelum Tragedi UAS, Ternyata Indonesia Pernah Berseteru dengan Singapura karena Sosok Ini: Fatal

Ramainya kasus UAS ditolak di Singapura, ternyata Indonesia pernah bersitegang dengan kota Singa itu. 

Penulis: Monalia Aninda Aryani | Editor: pairat
Instagram
Ustaz Abdul Somad 

Hingga kini isi surat wasiat pemberian dari Usman dan Harun tak pernah diketahui. 

Saat Herman sampai di Jakarta, Presiden Soeharto sedang melakukan perundingan dengan pejabat tertinggi Pemerintah Singapura untuk membebaskan Usman dan Harun.

Namun perundingan itu gagal, Usman dan Harun tetap ditahan.

Beberapa bulan Herman di Indonesia, dia mendapatkan kabar Usman dan Harun digantung.

Hal itu membuat seluruh KKO di Indonesia mengamuk mereka bersiap melakukan perlawan ke Singapura.

Tetapi hal itu tidak jadi lantaran Soeharto datang dari Tokyo menghentikan perlawanan KKO.

Dilansir dari salah satu media online ternama  lokal, pada jam 06.00 pagi waktu Singapura, tanggal 17 Oktober 1968, tepat hari ini 50 tahun lalu, Usman dan Harun dihukum gantung di Penjara Changi.

Siang harinya, jenazah keduanya dipulangkan ke tanah air dan dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Kalibata pada hari itu juga.

Ratusan ribu rakyat Indonesia di Jakarta mengiringi pemakaman Usman dan Harun dengan rasa duka yang mendalam.

Keduanya pun dianugerahi tanda kehormatan Bintang Sakti dan gelar Pahlawan Nasional oleh pemerintah. Bahkan, nama Usman-Harun diabadikan sebagai nama Kapal Perang Republik Indonesia yang diluncurkan pada Juni 2001.

Bagi sebagian rakyat Indonesia, Usman Janatin dan Harun Thohir barangkali dianggap sebagai pahlawan kusuma bangsa.

Namun, label teroris tetap saja sangat sulit untuk diingkari atas aksi nir kemanusiaan yang telah mereka lakukan, sekalipun atas nama perang.

Baca juga: REAKSI Ustaz Abdul Somad Dituding Singapura Ekstrimis hingga Dipaksa Kembali ke Batam

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved