Lebaran Idul Fitri 2022
Cara Menyimpan Kue Basah Agar Awet Sampai Seminggu Lebaran
Kue basah menjadi salah satu menu hidangan yang paling diminati masyarakat Palembang jelang lebaran, Rabu (27/4/2022).
Penulis: Merry Lestari | Editor: Odi Aria
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Kue basah menjadi salah satu menu hidangan yang paling diminati masyarakat Palembang jelang lebaran, Rabu (27/4/2022).
Namun seringkali para ibu-ibu yang membeli satu membuat sendiri kue basah khas Palembang khususnya, belum memahami dengan baik cara penyimpanan kue basah tersebut.
Sehingga banyak dijumpai kue yang rusak akibat salah dalam penyimpanan.
Oleh karena itu, salah satu pemilik rumah produksi kue basah yang cukup terkenal di Palembang membagikan tips menyimpan kue basah yang bisa bertahan sampai seminggu lamanya.
"Kue basah ini memang tidak bisa diproduksi dari jauh hari, karena untuk di suhu ruang hanya bisa bertahan 2 sampai 3 hari.
Jadi solusinya kue basah ini harus dimasukkan dalam freezer atu bisa juga di sokes.
Tapi bagi yang gak punya, bisa juga di kulkas biasa dengan syarat suhunya dinaikkan," ungkap Mega, pemilik rumah produksi kue basah Mega Cake.
Dengan begitu menurut Mega kue basah tersebut dapat bertahan hingga 7 hari ke depan.
Hal itu sudah dibuktikannya berdasarkan pengalamannya selama ia berbisnis kue basah.
Oleh karena itu Mega juga mengaku mewajibkan para resellernya yang berjumlah hampir 500-an orang untuk memiliki freezer guna menjaga kualitas kue agar tetap dalam kondisi bagus.
"Seperti bolu 8 jam, kojo, makjo, maksuba, itu harus di freezer.
Setelah di freezer itu dia bisa tahan 7 sampai 10 hari masih bagus," timpalnya.
Pemilik rumah produksi kue basah yang berlokasi di lorong Kawat KM.5, Sukabangun, Palembang ini sudah menekuni bisnis kue basahnya itu sejak 5 tahun silam.
Perempuan berusia 35 tahun itu mengaku selalu kebanjiran orderan saat memasuki minggu terakhir Ramadhan, bahkan untuk tahun ini ia mengaku cukup kewalahan dengan pesanan yang terus membludak.
Ia dan suaminya dibantu oleh 70 karyawannya yang kebanyakan merupakan tetangga-tetangga di lingkungannya itu sejak Sabtu (23/4/2022) harus membuat sekitar 15 ribu loyang kue basah khas lebaran seperti, bolu kojo, engkak, maksuba, lapis legit, lapis nanas, dan lain-lain.
Kue basah tersebut kebanyakan akan dijual kembali oleh para resellernya yang sudah mencapai 500-an orang, baik dari dalam kota hingga daerah, seperti Prabumulih, Ogan Ilir, Lahat, hingga Bangka.
Saat ditemui Sripoku.com di lokasi Mega Cake tampak para pegawai yang tengah berjibaku membuat kue sesuai tugas mereka masing-masing.
Aroma khas kue basah yang menyertakan dari oven pun sudah tercium di sekitar tempat itu.
Bahkan saking banyaknya pesanan, Mega harus menyewa sebuah rumah dan mendirikan tenda untuk pengerjaan kue-kue tersebut.
Meski didominasi oleh ibu-ibu, dan mahasiswa yang sedang libur kuliah, para karyawan yang dipekerjakan Mega adalah orang-orang yang memang sudah dipilih sebelumnya.
"Kita rekrut orang-orang sekitar sini, sama keluarga terdekat yang memang mau bekerja.
Karena bagi saya kualitas itu nomor satu," ungkap wanita tiga anak ini.
Adapun ukuran kue basah yang diproduksi Mega Cake yaitu menggunakan loyang ukuran 20x20, yang dibanderol dengan harga Rp85.000 - Rp140.000 per loyang, sesuai jenisnya