'Tubuh Bekerja Atas Keteraturan', Respon Yuwono Soal Booster Bisa Dilakukan 3 Bulan Usai Dosis Kedua
Professor Yuwono mengatakan, logikanya booster itu dilakukan setelah vaksinasi enam bulan, bukan tiga bulan.
Penulis: Linda
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Sebelumnya pemerintah membuat kebijakan vaksinasi booster bisa diberikan kepada masyarakat yang telah melakukan vaksinasi minimal enam bulan dari dosis kedua.
Namun kini minimal tiga bulan dari vaksinasi kedua sudah diperbolehkan.
Menanggapi hal tersebut Ahli Mikrobiologi Prof Dr dr Yuwono M Biomed mengatakan, belum tahu persis kebijakan itu didasarkan berdasarkan apa.
"Kalau secara ilmiah sudah diketahui bersama dalam dunia kedokteran tentang vaksinasi bahwa vaksin itu akan masih tetap tinggi dalam waktu enam sampai sembilan bulan," kata Professor Yuwono saat diwawancarai di RSMH Palembang, Selasa (1/3/2022).
Professor Yuwono mengatakan, logikanya booster itu dilakukan setelah vaksinasi enam bulan, bukan tiga bulan.
Kalau jadi tiga bulan bisa jadi ada hal lainnya, mungkin bukan masalah boosternya bisa saja dihubungkan dengan yang lain.
Menurutnya, seperti yang diketahui vaksin bakal banyak yang expired atau apa, takutnya kebijakan ini hanya kebijakan teknis, taktis tapi tidak mempertimbangkan antibodi yang terbentuk.
"Antibiodi itu, setelah vaksin lengkap dua dosis naik tinggi maka harusnya belum dibooster. Ketika turun baru dibooster, sehingga terjadi akselerasi yang tinggi," jelasnnya
Lebih lanjut ia menjelaskan, dalam grafik itu namanya akselerasi, kalaupun ditambahkan di waktu tiga bulan ya tetap dijalur itu saja.
Tapi kalau ditambahkan atau di booster di waktu enam bulan sampai sembilan bulan maka akan ada jalur baru yang lebih tinggi.
"Bahwasanya tubuh kita bekerja atas keteraturan, sudah ada patokan. Saran saya tetap enam bulan saja, untuk efektivitas," katanya
Namun menurut Profesor Yuwono, kalau ini memamg sudah didasarkan atas kajian yang bagus, ilmiah ya silakan sampaikan ke masyarakat dengan penyampaian yang tepat, sebagai praktisi ok aja.
Professor Yuwono menyampaikan, akan lebih baik dikejar saja yang belum divaksin.
Masih banyak orang yang belum divaksin, orang yang sehat, tidak ada komorbid. Bahkan masih banyak yang belum ada akses untuk ke tempat vaksinasi.
Sementara itu berdasarkan data yang ada capain vaksinasi Covid-19 di Sumsel untuk dosis pertama sudah 92,37 persen dari target 6,303,096 dan untuk dosis kedua capainnya 65,12 persen. Sementara itu untuk booster atau vaksinasi ketiga baru 3,33 persen.
Menurut Kasi Survailens dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel Yusri menambahkan, sekarang sudah bisa vaksin booster minimal tiga bulan dari vaksinasi kedua.
"Itu sudah diterapkan. Untuk target ada sekitar 30 persen dari target vaksinasi keseluruhan di Sumsel. Memang capaian vaksinasi booster masih kecil dan masih butuh sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat," ungkapnya