Analisa Soal Situasi Covid-19 Saat Lebaran Nanti Menurut Prof Yuwono, Alam yamg akan Menentukan
"Saya keberatan kalau hanya didasarkan capaian vaksinasi, karena vaksinasi itu hanya salah satu capaian," kata Prof Yuwono.
Penulis: Linda
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan ada kemungkinan perayaan Hari Raya Idul Fitri yang berbeda di tahun ini dibandingkan tahun sebelumnya.
Namun dengan syarat vaksinasi Covid-19 dosis kedua harus mencapai 70 persen sebelum Lebaran.
Menanggapi hal tersebut menurut Ahli Mikrobiologi Prof Dr dr Yuwono M Biomed, sebenarnya Menkes harusnya konsisten dengan pendapatnya yang lain, jangan hanya satu variabel.
"Saya keberatan kalau hanya didasarkan capaian vaksinasi, karena vaksinasi itu hanya salah satu capaian," kata Prof Yuwono, Selasa (1/3/2022).
Menurutnya, sebelum Menkes sendiri sudah mengatakan bahwa Jawa - Bali sudah mencapai puncak artinya tidak akan naik melainkan turun.
Lalu bukan hanya vaksin, melainkan ketahanan dari masyarakatnya.
"Masyarakat kita cukup survive. Kemudian kalau syarat vaksinasi dosis kedua capainnya 70 persen apakah kalau baru 68 persen nggak boleh, kan ada statistik plus dan minesnya ada simpangan devisiasinya," cetusnya.
Menurut Profesor Yuwono, untuk Sumsel tetap optimis bisa mencapai 70 persen untuk dosis kedua, karena kini sudah lebih 65 persen.
"Tinggal nanti saya mendorong kepada pemimpin di Sumsel seperti ke Gubernur, Bupati dan Walikota supaya kompak.
Idul Fitri itu masalah sensitif, kalau bisa yang mengatur umatnya itu sendiri," ungkapnya.
Menurutnya, jadi secara pemerintahan jangan diatur-atur karena sudah teratur, misal orang masuk masjid pasti uda wudu dan bersih.
Boleh saja Pemerintah menyampaikan itu untuk menyemangati dan tercapai vaksinasinya 70 persen.
"Kalau menurut saya, tetap konsisten yang boleh berkumpul yang sehat. Ketika kita tidak sehat jangan kumpul.
Misal kamu sehat saya nggak, ya jangan salaman. Jadi bisa diukur sendiri kita sedang sehat atau tidak," katanya.