Mengintip Aktivitas Sentra Anyaman Bambu dan Rotan di Tanjung Sejaro Ogan Ilir, Sudah Puluhan Tahun
Mengintip aktivitas pengrajin anyaman rotan dan bambu di Indralaya, Ogan Ilir.
Penulis: Agung
SRIPOKU.COM, INDRALAYA - Mengintip aktivitas para pengrajin di sentra pengrajin anyaman bambu dan rotan di Tanjung Sejaro, Ogan Ilir.
Di sini, salah satu pengrajin diketahui bernama Sa'min.
Kedua tangan Sa'min masih tampak cekatan merangkai batang-batang bambu yang dipotong kecil-kecil, menjadi peralatan rumah tangga seperti keranjang dan bakul.
Sa'min, pria 67 tahun ini merupakan satu dari segelintir orang di Ogan Ilir yang masih menekuni pekerjaan sebagai pembuat kerajinan anyaman bambu dan rotan.
Di tengah serbuan produk modern, Sa'min tetap mempertahankan pekerjaan yang diwariskan ayahnya sejak puluhan tahun lalu.
Ditemui di kediamannya di Dusun I Desa Tanjung Sejaro, Kecamatan Indralaya, Sa'min sedang membuat bakul pesanan warga.
"Ini kerajinan bambu warisan ayah sejak 38 tahun lalu.
Sampai sekarang tetap melayani pesanan orang," kata Samin, Minggu (27/2/2022).
Bukan hanya satu, ada beberapa anyaman yang sedang tahap penyelesaian akhir dengan memasang lingkaran di bibir bakul.
Menggunakan peralatan seperti pisau, pisau serut, sugu dan gergaji, Sa'min dengan telaten menganyam bambu di hadapannya.
"Peralatan saya tidak pakai yang modern. Pakai yang tradisional saja, karena dari dulu memang begini," ujar Sa'min.
Selain keranjang dan bakul, Sa'min juga memamerkan beberapa barang anyaman hasil karyanya seperti wakul, tudung, nampan dan pengki.
Untuk membuat sebuah anyaman, Sa'min memerlukan waktu bervariasi, seperti bakul dan keranjang yang memerlukan waktu pembuatan selama hampir dua hari, tergantung bentuk dan ukuran barang.
Selain ketekunan dalam menganyam, Sa'min juga memastikan batang-batang bambu yang dipotong sesuai ukuran, harus presisi satu sama lain.