Hasil Pertemuan Pemkab OKI Dengan Distributor Fortune Soal Kelangkaan Minyak Goreng
Dinas Perdagangan OKI sudah menemui pihak-pihak terkait soal kelangkaan minyak goreng.
Seperti ada toko besar (Den ayu) yang sebelumnya membeli dengan harga tinggi, karena harga jual lebih rendah,"
"Maka pemilik memilih mengembalikan ke distributor dan berharap datang minyak dengan harga dibawah HET. Akan Tetapi hingga sekarang belum ada gantinya dan justru duitnya tertanam," ujarnya dikarenakan tidak adalagi stok di distributor.
Sama halnya dengan minimarket, stok yang dikirim setiap minggunya hanya sekitar 2 sampai 3 dus yang dikirim ke masing-masing tokonya.
"Waktu kami pantau melalui komputer dibeberapa minimarket, benar tidak ada data barang masuk yang berupa minyak goreng.
Dimana rata-rata pengiriman satu kali dalam seminggu," ungkap dia.
Guntur berharap dalam jangka pendek, pemerintah pusat dapat segera mengatasi kelangkaan minyak goreng ditengah masyarakat meskipun harga kembali naik.
"Kalo tingkat kabupaten atau provinsi masih bingung juga mencari solusi. Tinggal lagi kita berharap pemerintah pusat mampu menekan ke pihak perusahaan.
Kami berharap menjelang bulan puasa ini meskipun harga minyak lebih tinggi tetapi tidak lagi langka seperti sekarang," harapnya.
Dihimbau juga bagi masyarakat, jika mengetahui tempat atau toko yang terindikasi melalukan penimbunan dapat segera melapor ke pihak kepolisian terdekat.
"Jika ada laporan, Dinas Pedagang bersama petugas kepolisian akan mengecek kelokasi dan kalau ada indikasi pelanggaran hukum. Maka yang bersangkutan tentunya akan diproses," tutupnya.