Berita Palembang

Sudah Ada Satu Kasus Omicron di Sumsel, DPRD Minta Perketat TKA Masuk ke Bumi Sriwijaya

DPRD Sumsel meminta Pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) untuk memperketat arus TKA ke Sumsel.

Editor: Odi Aria
Dokumen Pribadi
Wakil Ketua Komisi V DPRD Sumsel Mgs Syaiful Padli 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG--Komisi V DPRD Sumsel meminta Pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) untuk memperketat arus tenaga kerja asing (TKA) yang masuk ke Sumsel, untuk meminimalisir penyebaran virus Covid-19 khususnya varian omicron.


Menurut Wakil Ketua komisi V DPRD Sumsel Mgs Saiful Padli, berdasarkan laporan dinas kesehatan (Dinkes) Sumsel, kasus baru di Sumsel per 3 Februari mulai kembali meningkat, dimana tercatat 112 kasus baru harian dan pada 5 Februari mencapai 183 terkonfirmaai


"Dari data yang ada per 3 Februari lalu, ada 112 kasus baru terpapar covid-19 di Sumsel, dan kota Palembang tertinggi sebanyak 69 kasus baru," kata Syaiful, Minggu (6/2/2022).


Diterangkannya, jika adanya kasus baru seperti varian omicron yang telah masuk ke Sumsel, hal ini tidaklah aneh mengingat pada akhir tahun 2021dan awal tahun 2022, pemerintah membuka longgar arus kedatangan warga asing masuk Indonesia termasuk Sumsel, ditengah ancaman lonjakan baru Covid-19.


"Inikan kalau berbicara varian omicron ini pertama kali terjadi karena adanya perjalanan luar negeri yang masuk ke Indonesia,  kalau tranmisi lokal saya rasa tidak ada.

 

Ini kan artinya dari sisi pemerintah diawal tahun baru lalu melonggarkan arus masuk dari luar kedalam negeri dan seharusnya pemerintah mengantisipasi dari awal," capnya.


Selain itu dengan masuknya TKA yang bekerja di sejumlah perusahaan di Sumsel saat ini, tak menutup kemungkinan kasus varian omicron akan terus bertambah, mengingat tidak ada pengawasan yang ketat oleh pemerintah untuk mengawasinya terutama dari TKA.


"Komisi V juga telah menghimbau Disnaker, jangan TKA ini sembarangan masuk ke Sumsel, karena di Sumsel banyak perusahaan asing mulai mulut tambang, PLTU dan mereka rata- rata lewat darat bukan udara yang minim pengawasan.

 

Sehingga ini bisa menimbulkan transmisi lokal dimana menularkan ke warga Indonesia (pribumi) dan akhirnya menyebar, sehingga  perlu perhatian  pemerintah pusat dari pemda," bebernya.

 

Politisi PKS ini sendiri mensinyalir TKA akan terus banyak masuk ke Sumsel, dimana temuan yang mereka dapatkan hingga awal bulan Februari ini saja sudah sampai ratusan orang.


"Temuan kita ada ratusan orang TKA yang bekerja di tambang maupun PLTU di Sumsel yang masuk.

Ini data yang baru sekarang, dan harusnya diperketat, apalagi kita tidak tahu mereka dikarantina bagaimana dan dimana tidak ada publikasi, tiba- tiba masuk di perusahaannya, sedangkan di perusahaan bercampur antara TKA dengan pribumi," jelasnya. 

Halaman
12
Sumber:
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved