Berita Palembang
Sudah Ada Satu Kasus Omicron di Sumsel, DPRD Minta Perketat TKA Masuk ke Bumi Sriwijaya
DPRD Sumsel meminta Pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) untuk memperketat arus TKA ke Sumsel.
Dengan kondisi seperti itu, Sekretaris Fraksi PKS DPRD Sumsel ini meminta pemerintah jangan menganggap sepele masalah ini, dan jangan sampai ada indikasi jelang masyarakat menjalankan ibadag Ramdahan dan Idul fitri bagi umat muslim kasus ini diperketat.
"Jadi jangan sampai, kemarin- kemarin kita longgar sehingga pemerintah eforia, dan di Ramadhan mau diperketat, jadi bikin sakit umat Islam dan kita tidak ingin ada anggapan seperti itu," paparnya.
Disisi lain, Syaiful menerangkan jika Bed Occupancy Rate (BOR) atau keterisian tempat tidur rumah sakit di Sumsel saat ini sudah rendah dan pasien yang dirawat di ICU tidak banyak lagi, tapi dengan asanya varian omicron masuk dan orang asing masuk, tentunya kedepan nanti akan mempengaruhi BOR di Sumsel.
"Kalau Dinkes, sudah belajar dari pengalaman sebelumnya dalam mengantisipasi lonjakan kasus, dan tentunya kita tidak kepengen terjadi lagi sebetulnya adanya lonjakan nanti.
Tapi secara persiapan mulai dari tempat tidur dan ruang perawatan saya rasa sudah siap untuk mengantisipasi jika terjadi lonjakan.
Kita juga sedikit aneh ketika pemerintah melakasanakan festival karnaval di Sungai Sekanak Lambidaro itu yang mengumpulkan kerumunan,' tuturnya.
Dilanjutkan Syaiful, jika ada warga yang terpapar virus Covid-19 termasuk varian baru omicron, menurutnya sesuai SOP diperlukan untuk dilakukan tracing (penelusuran kontak erat)
"Kalau aturan WHO itu, kalau ada satu kasus 1:10 dilakukan tracing bagi mereka yang melakukan kontak, bila perlu dilakukan testing (pemeriksaan dini), hingga treatment (perawatan) sehingga harus ditelusuri dan dites orang itu, dan sudah kita minta dan Dinkes sudah melakukan itu saya rasa," tuturnya.