Satu Warga Sumsel Positif Omicron
Covid-19 Kembali Melonjak di Sumsel, 4 Orang Diisolasi Mandiri di Rumah Sehat Jakabaring Palembang
Lesty mengungkapkan, secara keseluruhan tempat tersebut telah siap jika kedepan kasus Covid-19 semakin meningkat.
Penulis: Oki Pramadani | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Sebanyak 4 orang positif covid-19 menjalani isolasi mandiri di Rumah Sehat Jakabaring Palembang.
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Provinsi Sumatera Selatan, Lesty Nurainy.
"Sedangkan untuk ketersedian di tempat isoman di Rumah Sehat itu banyak. Ada 300 kamar," jelasnya, Sabtu (5/2/2022).
Sekiranya kamar tersebut masih kurang, kata Lesty, ada juga tempat isolasi mandiri yang berada di Asrama Haji Palembang.
"Ada 200 lebih kamar di Asrama Haji. Jadi kalau secara keseluruhan dengan Rumah Sehat yang berada di Jakabaring lebih dari 500 kamar," ujarnya.
Lesty mengungkapkan, secara keseluruhan tempat tersebut telah siap jika kedepan kasus Covid-19 semakin meningkat.
"Kita juga harapkan untuk kabupaten/kota lainnya yang berada di Sumsel agar juga menyiapkan tempat isolasi secara terpusat," ungkapnya.
Perlu diketahui, warga yang terpapar Covid-19 di beberapa kabupaten kota di wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) dalam beberapa hari belakangan kembali meningkat.
Hal tersebut seiring dengan peningkatan kasus covid-19 secara nasional yang semakin meningkat sejak akhir Januari lalu.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Lesty Nurainy mengatakan, lantaran yang tertular virus Covid-19 semakin meningkat di beberapa daerah.
Maka daerah Kabupaten Kota di Sumsel hanya beberapa yang berada PPKM level I sedangkan sisanya level 2.
"Ada empat Kabupaten dan Kota yang saat ini berad pada level 1," ucapnya, Sabtu (5/2/2022).
Daerah yang berstatus PPKM level 1 tersebut ialah, Kabupaten PALI, Empat Lawang, Linggau dan Prabumulih.
Sedangkan beberapa daerah lainya berada pada level II.
Meskipun ada daerah yang berada pada level 1 dan level 2, namun setiap darah harus tetap meningkatakan protokol kesehatan agar tidak terjadi peningkatan kasus kembali.
"Semua daerah harus tetap menerapkan porotokol kesehatan dengan ketat agar lebih aman," ujarnya.
Sedangkan untuk vaksinasi diwilayah Sumatera Selatan, Lesty menyebut pelaksanaan vaksinasi diwilayah Sumsel secara umum cukup baik.
Vaksinasi untuk dosis satu yang sudah terealisasi saat ini sebanyak 90.61 persen, untuk dosisi dua 53.31 persen, kemudian untuk dosisi 3 Boster 1.77 persen.
"Ini untuk penerapan antara vaksinasi dosis 1 dan dosisi 2 masih cukup jauh perbedaanya," katanya.
Ia mengatakan, bahwa fokusnya saat ini ialah melakukan vaksinasi terhadap lansia, anak dan Boster.
Untuk itu, disetiap wilayah Sumsel saat ini telah disebarkan surat edaran agar dilakuan vaksinasi secara serentak.
"Surat edaran itu sudah beberapa lama diedarkan, sebab kita sulit jika harus menunggu lansia diatas 60 tahun," ujarnya lagi.
Namun, untuk wilayah Sumsel, vaksinasi terhadap lansia dan anak sudah cukup tinggi.
Kalau kita menunggu vaksinasi lansia dahulu yang lain malah ketinggalan, karena saat ini kita mencari sasaran yang bisa vaksin untuk lansia sudah cukup sulit.
Untuk anak juga sudah cuku tinggi realisasinya, walaupun harus dilakukan penyisiran pada setiap sekolah dan setiap harinya untuk melakukan vaksin, namun nyatanya target vaksinisasi terhadap anak sudah cukup tinggi.
"Saat ini setiap sekolah disururi siapa saja anak-anak yang belum vaksin," jelasnya.
Jadi saat ini semakin sulit untuk mencari target yang akan divaksin. Oleh sebab itulah kita berlakukan secara serentak.
"Tidak lagi kita dahulukan vaksin tahap 1 atau vaksin tahap 2 atau lansia dan anak-anak dahulu. Saat ini dilaksanakan secara serentak," ujarnya.