Breaking News

"DUA Kali Lahirkan Bayi," Hancur Hati Orangtua 12 Santriwati yang Dirudapaksa Oknum Guru Ngaji

Korban rudapaksa guru pesantren bernama Herry Wirawan yang berasal dari Garut ternyata masih ada pertalian saudara serta bertetangga.

Editor: Wiedarto
istimewa
Herry Wirawan, guru ngaji bejat yang rudapaksa 12 santriwati di bawah umur hingga hamil 

Menurut Diah, P2TP2A menawarkan berbagai solusi kepada anak-anak dan orang tuanya terkait posisi anak yang dilahirkan dari perbuatan cabul guru ngajinya.

Bahkan, jika para orang tua tidak mau mengurusnya, P2TP2A siap menerima anak tersebut.

Karena, para orang tua korban, menurut Diah, bukan orang-orang yang tergolong mampu.

Mereka, kebanyakan adalah buru harian lepas, pedagang kecil dan petani yang tadinya merasa mendapat keuntungan anaknya bisa pesantren sambil sekolah gratis di pesantren tersebut.

"Alhamdulillah, yang rasanya mereka (awalnya) tidak terima, namanya juga bayi, cucu darah daging mereka, akhirnya mereka rawat, walau saya menawarkan kalau ada yang tidak sanggup, saya siap membantu," katanya.

Kisah orang tua, yang anaknya lahirkan dua anak

Diah menceritakan ada anak korban Herry sampai melahirkan dua kali. Anak pertamanya berusia 2,5 tahun dan beberapa bulan lalu melahirkan anak kedua.


"Saya nengok ke sana (rumahnya), menawarkan (bantuan) kalau enggak sanggup merawat, ternyata mereka tidak ingin dipisahkan anaknya, dua-duanya perempuan," kata Diah.

Korban yang melahirkan paling akhir pada bulan November ini usianya masih 14 tahun.

Setelah melahirkan, dia pun menawarkan bantuan jika orang tuanya tidak sanggup mengurus.

Namun, orang tuanya mau mengurusnya.

"Setidaknya, mereka sudah menerima takdir ini, nanti saya berencana mau nengok juga ke sana," katanya.

 

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com

Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved