Virus Corona

Eks Menkes Siti Fadilah Sebut 'Hilangnya' Covid-19 di Indonesia Bukan karena Vaksin, Ini Kata Yuwono

Menurut ahli Mikrobiologi Sumsel, Yuwono, penurunan angka penularan virus korona di Indonesia dipengaruhi oleh berbagai faktor termasuk vaksinasi.

Penulis: Jati Purwanti | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM/MAYA CR
Prof Yuwono Ahli Mikrobiologi mengatakan penurunan angka penularan virus corona di Indonesia dipengaruhi oleh berbagai faktor. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Sejak beberapa waktu terakhir kasus Covid-19 di Indonesia mengalami penurunan.

Berkurangnya kasus penularan dengan jumlah yang signifikan ini diragukan banyak pihak termasuk oleh mantan Menteri Kesehatan RI, Siti Fadilah Supari.

Siti menyebut hilangnya kasus tersebut bukan karena kontribusi dari vaksinasi di Indonesia yang digencarkan pemerintah.

Menurut ahli Mikrobiologi Sumsel, Profesor Yuwono, penurunan angka penularan virus corona di Indonesia dipengaruhi oleh berbagai faktor.

Pertama, adanya pengaruh vaksinasi meski belum sampai membentuk kekebalan kelompok (herd immunity).

Kedua,  pengaruh juga berasal dari keragaman suku bangsa yang secara genetik menjadi dasar penguatan imunitas.

"Pengaruh sikap positif warga yaitu warga tetap ibadah, berdoa dan sabar menghadapi ujian di masa pandemi ini," ujarnya, Sabtu (27/11/2021).

Tak hanya itu saja, Yuwono meyakini penurunan kasus juga karena pengaruh kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) bukan lockdown karena terbukti di luar negeri lockdown justru membuat imunitas turun.

"PPKM tidak seketat lockdown sehingga sangat mungkin ada percampuran orang terinfeksi tanpa gejala di masyarakat yang membuat pembentukan herd immunity lebih cepat," jelas dia.

Sebelumnya, mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari menyebut melandainya kasus Covid-19 di tanah air bukan karena dari masifnya vaksinasi.

Menurutnya, penurunan kasus tersebut bahkan tidak dialami oleh beberapa negara lain di Eropa yang saat ini penularannya meningkat.

"Jangan salah, Eropa sudah habis-habisan vaksinnya sudah 80-90 persen kemungkinan (penurunan kasus akibat vaksin) vaksin di situ sudah terjawab. Bukan karena vaksin. Kalau karena vaksin Eropa tidak akan meledak," ujar Siti seperti dikutip dari YouTube Karni Ilyas Club yang tayang pada Rabu (24/11/2021).

Dia pun merasa heran terhadap penyebab penurunan kasus Covid-19 di Indonesia karena hingga kini tidak ada penelitian resmi.

"Kok tiba-tiba hilang dan sekarang di Jepang juga hilang dan sekarang ini mereka sibuk sekali untuk meneliti apakah karena mutasi dan kemudian hilang ataukah dengan teori lain. Nah, kita tidak, kan? Kita belum meniliti apa-apa. Yang saya dengar baru akan meneliti apakah perhentian Agustus, September apakah karena vaksin, PPKM, mutasi," tambah Siti.

Rencana pemberlakuan PPKM level 3 di seluruh wilayah wilayah Indonesia juga menjadi sorotan pada libur akhir tahun.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved