Berita PALI
TARI Dundang Khas PALI, Tarian untuk Menyambut Raja pada Zaman Dahulu, Baju Penari dari Benang Emas
Tari Dundang yang merupakan tarian khas daerah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) ditampilkan dalam kegiatan Pemajuan Kebudayaan Desa
Penulis: Reigan Riangga | Editor: Welly Hadinata
Laporan wartawan Sripoku.com, Reigan
SRIPOKU.COM, PALI -- Tari Dundang yang merupakan tarian khas daerah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) ditampilkan dalam kegiatan Pemajuan Kebudayaan Desa.
Pentas adat Pemajuan Kebudayaan Desa Tahun 2021 ini dipusatkan di halaman Pentas Seni, Kawasan Candi Bumi Ayu, Kecamatan Tanah Abang.
Arli Firgianto, Pendamping Desa (Daya Desa) wisata Desa Bumi Ayu mengatakan bahwa dalam program Pemajuan Kebudayaan Desa ini mempunyai tiga tahapan yaitu Tahap Temu Kenali, Tahap Pengembangan, dan Tahap Pemanfaatan.
Dijelaskan, Tahap Temu kenali adalah tahap dimana seluruh potensi Nilai Budaya yang ada di desa, dicari baik yang masih ada di tengah masyarakat maupun yang sudah tidak terpakai di masyarakat (punah).
Kemudian tahap pengembangan merupakan tahap dimana seluruh potensi yang telah ditemukan dijadikan prioritas untuk kembangkan dan dimanfaatkan agar tetap lestari atau hidup kembali
"Lalu tahap pemanfaatan merupakan tahap dimana potensi budaya yang menjadi prioritas kembali hidup di tengah masyarakat," ungkap Arli, Selasa (23/11/2021).
Pentas Tahun 2021 ini bertemakan "Menjadikan Tari Tradisional Sebagai Identitas Desa".
Kegiatan ini dihadiri sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di lingkungan Pemkab PALI, yaitu Plt. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Drs. Effendi, Sekretaris Dinas Pendidikan, Haris Munandar, BPCP Jambi, Camat Tanah Abang, Ardian Edison, kepala Desa Bumi Ayu, Polri, TNI, serta pemangku adat dan pelaku seni di wilayah kecamatan Tanah Abang.
Dijelaskan oleh Ketua Pokdarwis Tebat Jambu Kecantikan Tanah Abang, tahapan temu kenali dan pengembangan Daya Desa di bantu oleh Daya Warga, Pemerintah Desa, karang Taruna dan Tokoh-Tokoh masyarakat tertarik untuk mengangkat Kesenian Tradisional yaitu Tari Dundang, Musik Tari dundang serta Kain Tabak sebagai prioritas pemanfaatan.
Tari Dundang merupakan salah satu tari sambut yang digunakan untuk menyambut raja-raja atau pemimpin-pemimpin besar serta tamu lainnya pada zaman dahulu.
Tari dundang dimainkan 4-10 orang
Tari dundang menggambarkan gerakan burung dendang yang sedang terbang. Pakaian yang dikenakan saat Tari Dundang adalah kain tabak sejenis songket yang disilangkan dari pinggang ke bahu, kain tabak terbuat dari kapas dan benang emas yang di tenun.
Selain itu Kain tabak mempunyai motif puncak rebong, jumputan, teratai, pangkok resam, lengkenai naek dan simbar.
Musik yang mengiringi Tari Dundang adalah musik yang keluar dari paduan alat musik gamelan. Musik dundang tersebut menggambarkan gembira dan ucapan syukur atas kesejahteraan.
