OBJEK Wisata di Sumsel Buka saat Nataru, Pengunjung Diminta Patuhi Prokes Sesuai Aturan PPKM Level 3
Jika ada objek wisata di Sumsel, seperti Pagar Alam, akan membuka akses wisata bagi wisatawan harus menyesuaikan aturan PPKM level 3 yang berlaku.
Penulis: Jati Purwanti | Editor: Welly Hadinata
SRIPOKU.COM - Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3 akan diterapkan di libur Natal dan Tahun Baru di seluruh wilayah Indonesia.
Rencananya, pelaksanaannya akan dilakukan pada 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022.
Dalam pemberlakuannya selama akhir 2021 sampai awal 2022 akan dilakukan pengetatan dan pengawasan protokol kesehatan dilakukan di sejumlah destinasi, terutama di gereja pada saat perayaan Natal, di tempat perbelanjaan, dan destinasi wisata lokal.
Sementara, untuk ibadah Natal, kunjungan wisata, dan pusat perbelanjaan, pelaksanaannya akan menyesuaikan dengan kebijakan PPKM level 3.
Menurut Kepala Bidang (Kabid) Surveilans dan Imunisasi Dinkes Sumsel, Yusri, jika ada objek wisata di Sumsel, seperti Pagar Alam, akan membuka akses wisata bagi masyarakat yang hendak melakukan kunjungan wisata harus menerapkan penyesuaian aturan yang berlaku.
Hal tersebut bertujuan agar aktivitas yang dilakukan tidak menjadi klaster penularan Covid-19.
"Patuhi saja sesuai protokol PPKM. Kalau level PPKM mengharuskan pendatang rapid antigen pada saat datang, misal menginap di hotel petugas harus menanyakan hasil tes tersebut," ujar Yusri, Kamis (18/11/2021).
Selain itu, pendatang di lokasi wisata juga wajib melakukan skrining pendatang agar dapat terdata dengan baik.
"Harus patuhi aturan yang diterapkan oleh pemerintah setempat di samping juga scan barcode Pedulilindungi," jelas Yusri.
Masyarakat pun diimbau untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dan mengikuti program vaksinasi yang telah digencarkan oleh pemerintah.
"Jangan sampai lengah dan tetap waspada serta harus terapkan 5M," katanya.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan provinsi Sumsel pada 17 November lalu, tidak ada tambahan kasus yang dikategorikan sebagai probable.
Kemudian, ada tambahan dua kasus positif, 25 kontak erat, dan 78 suspek dan 38 kasus konfirmasi aktif dalam proses perawatan.
Dari data tersebut, total positif sebanyak 59.912, sembuh 56.797 dan meninggal 3.077.
Secara keseluruhan, hingga kini vaksinasi di Sumsel untuk dosis pertama telah mencapai 50,09 persen atau dari target sasarn 6,3 juta penduduk sekitar 3,1 juta penduduk telah divaksin.
Sementara, untuk dosis kedua telah mencapai 28,71 persen atau 1,8 juta telah disuntik vaksin.
Vaksinasi ini terus digencarkan dengan menyasar beragam kalangan mulai dari usia remaja hingga dewasa demi mengejar kekebalan kelompok (herd immunity).