Bupati Joncik Muhammad Ungkap Sebab Vaksin Moderna Dikembalikan Pemkab Empat Lawang ke Dinkes Sumsel
Empat Lawang mengembalikan vaksin Covid-19 jenis Moderna ke Dinas Kesehatan Sumsel meski sudah disuntikkan ke nakes.
Ataupun SDM yang minim, sehingga kedepan petugas operator yang ada akan dilakukan pelatihan teknis untuk meng entri data karena manual dan online pasti beda, agar datanya update dan akurat disampaikan.
"Yang pasti masyarakat akan digerakan untuk mau vaksinasi, meskipun masyarakat merasa tidak ada Covid-19, namun kita tetap berharap vaksinasi dilakukan agar imun tubuhnya kuat, dan tetap melaksanakan Protokol kesehatan 3M (Memakai masker, Menjaga jarak dan Mencuci tangan dengan sabun)," tukasnya.
Sementara Gubernur Sumsel Herman Deru menilai, minimnya penyerapan vaksin Moderna oleh masyarakat, karena masih minimnya edukasi bagi masyarakat.
"Itu karena ada isu demam akibat vaksin Moderna. Sebenarnya kalau cara mensosialisasikan benar kepada fasilitator dan Nakes, maka masyarakat paham dan memahaminya," singkatnya disela- sela menghadiri paripurna DPRD Sumsel, Jumat (12/11/2021).
Ditempat yang sama Wakil Ketua Komisi V DPRD Sumsel Mgs Saiful Padli menyatakan, soal rendahnya realisasi masyarakat Sumsel yang divaksinasi (43 persen), terutama 3 Kabupaten Empat Lawang, PALI dan Muratara yang masih dibawah 20 persen, dikarenakan beberapa faktor salah satunya jumlah Faskes dan Nakes yang minim didaerah itu.
"Seperti jumlah Naskes di Empat Lawang hanya 11 orang, dimana untuk menjemput bola ratusan ribu perlu kerja ekstra, jadi perlu semangat dari Pemda untuk jemput bola.
Selain itu, adanya ketakutan masyarakat untuk divaksin, sehingga perlu edukasi, sehingga kaloborasi pemda dan dinkes termasuk melibatkan TNI polri untuk keroyokoan dengan sentra vaksinasi," paparnya.
Dilanjutkan politisi PKS ini, capaian 43 persen itu sendiri masih rendah jika dibanding provinsi lain di Indonesia yang rata- rata sudah diatas 50 persen, dan provinsi harus jeli untuk melihat, jika ada kekurangan SDM kesehatan di daerah untuk menggesernya.
"Untuk percepatan vaksinasi harus dilakukan segala upaya, kalau capaian 43 persen masih lambat, karena di daerah lain sudah diatas 50 persen, sehingga kita dorong daerah yang belum untuk segera merealisasikan target yang ada," pungkasnya.