Bupati Joncik Muhammad Ungkap Sebab Vaksin Moderna Dikembalikan Pemkab Empat Lawang ke Dinkes Sumsel
Empat Lawang mengembalikan vaksin Covid-19 jenis Moderna ke Dinas Kesehatan Sumsel meski sudah disuntikkan ke nakes.
Penulis: Arief
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Bupati Empat Lawang, Joncik Muhammad, menyatakan pihaknya mengembalikan vaksin Covid-19 jenis Moderna ke Dinas Kesehatan Sumsel lebih karena tidak terserap ke masyarakat, sedangkan tenaga kesehatan dan sejumlah jajarannya sudah dilakukan vaksinasi Moderna.
"Di Empat Lawang agak terlambat vaksinasi, karena ada vaksin Moderna sekitar 6 ribuan, karena digunakan berdampak demam 3 hari maka masyarakat tidak galak (mau) pakai moderna.
Kita berusaha menggunakan Moderna seperti Nakes, pemangku kepentingan (sudah 100 persen) tapi masih ada sisa kita salurkan ke masyarakat, namun karena ada dampak masyarakat takut sehingga tidak terserap," kata Joncik.
Diakui politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini, salahnya jajarannya dibawah kenapa tidak menyampaikan segera tidak terserap selama ini dan harus dikembalikan.
"Saya sudah membuat surat resmi kembalikan ke provinsi untuk diganti vaksin jenis lain (sinovac) namun jumlahnya menipis, yang pasti kita tetap vaksin dengan vaksin yang ada selain Moderna yang berdampak demam dan sakit," tuturnya.
Joncik mengungkapkan, untuk realisasi vaksinasi didaerahnya, memang masih berada 3 terakhir dari daerah lain di Sumsel, namun petugas yang ada diungkapkannya mulai bergerak kemarin.
Dimana, setiap datang vaksin harus disebarkan tanpa harus disimpan berlama-lama.
"Kita sudah telepon Dinkes untuk segera diantar vaksin lagi, tapi karena ketersediaan vaksin kita terbatas, meski sebelumnya masih ada stok 1 juta nyatanya habis. Jadi kita masih menunggu," tuturnya.
Ditambahkan Joncik, selain mempercepat vaksinasi dengan "keroyokan" bersama TNI, Polri, selaku kepala daerah dirinya telah menggerakan dan menginstruksikan jajarannya mulai kepala Puskesmas, Kades, Camat untuk ikut mempercepat program vaksinasi didaerahnya masing- masing.
"Saya akan memberikan reward punishment, dimana ini sesuai arahan Gubernur dan Kapolda kemarin. Yang tidak berkerja saya akan bebas tugaskan jabatannya, kalau berhasil bisa dapat reward mulai kenaikan pangkat, uang, barang dan sebagainya.
Sehingga, insya Allah target hingga Desember tercapai sebanyak 67 persen warga Kabupaten Empat Lawang," tuturnya seraya capaian saat ini baru sekitar 16,9 persen.
Dijelaskan Joncik, target yang dicanangkan pusat itu sendiri jika berkaca dari data jumlah penduduk Kabupaten Empat Lawang dengan yang harus divaksin masih sedikit ngawur, mengingat target sebanyak 267 ribu divaksin di 10 kecamatan yang ada, tidak sesuai dengan persentase jumlah penduduk yang tidak wajib vaksin.
"Seperti di Kecamatan Muara Pinang itu targetnya 34 ribuan yang divaksin, padahal jumlah warganya hanya 37 ribuan, sehingga saya perintahkan Dukcapil untuk melakukannya pengecekan ulang karena tidak mungkin usia dibawah 12 tahun hanya 3 ribuan, sehingga perlu revisi karena target itu sulit tercapai," capnya.
Selain itu kendala selama ini, pelaporan vaksinasi di Empat Lawang masih lambat, karena ada beberapa daerah yang terpencil sehingga tidak ada jaringan internet.