Kantor Dinas PMD OKI Disegel Pendemo, Dianggap tak Becus Selesaikan Masalah Pilkades Serentak
Hasil Pemilihan Kepala Desa serentak di kabupaten Ogan Komering Ilir yang terselenggara pada beberapa waktu lalu menimbulkan suasana panas di tengah
SRIPOKU.COM, KAYUAGUNG -- Hasil Pemilihan Kepala Desa serentak di kabupaten Ogan Komering Ilir yang terselenggara pada beberapa waktu lalu menimbulkan suasana panas di tengah masyarakat.
Konflik terjadi karena diduga adanya tindak kecurangan terhadap perhitungan suara pada Pilkades lalu, dan semakin memuncak karena masyarakat tidak puas terhadap tindakan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) yang dinilai kurang tanggap dan responsif terhadap keluhan rakyatnya.
Puncaknya, ratusan warga yang menamakan diri sebagai Aliansi Masyarakat Peduli Pilkades lantas menyegel kantor Dinas PMD Kabupaten OKI, pada Senin (8/11/2021) siang.
Masyarakat yang di lokasi, meminta Kepala Dinas PMD OKI untuk keluar guna menemui dan menanggapi tuntutan mereka. Namun yang menemui masyarakat justru Sekretaris DPMD OKI, Kanapi.
Kepada para pendemo, Kanapi berjanji akan menyampaikan aspirasi terhadap pimpinannya segera setelah pimpinan ada.
"Terima kasih kepada bapak-bapak dan ibu-ibu sekalian yang telah menyampaikan aspirasinya.
Baca juga: Simulasi Tempur: Markas Lanal Palembang Diserang Mendadak Lewat Udara, Satu Gedung Terbakar
Kewajiban saya hanya menerima aspirasi dan nanti akan saya sampaikan ke pimpinan," ujar Kanapi yang justru disambut teriakan dari para pendemo.
Masyarakat sudah tidak ingin lagi hanya menunggu dan menunggu, terhitung sudah sekitar satu bulan menyampaikan keluhan tersebut.
Namun belum ada jawaban dari dinas terkait sehingga masyarakat memilih melakukan penyegelan.
Sementara itu, Kepala Dinas PMD OKI, Hj Nursula S.Sos menuturkan saat demo berlangsung ia masih dalam perjalanan dan belum sampai ke kantor.
Nursula menyayangkan aksi penyegelan kantornya oleh masyarakat karena hal tersebut akan berdampak pada penghentian aktivitas dalam kantor.
"Masyarakat tidak perlu bertindak seperti itu (menyegel kantor).
Seharusnya kalau memang tidak senang dengan pimpinannya, kenapa tidak berhentikan pimpinan saja istilahnya," ungkapnya saat ditemui awak media.
Disebutkan Nursula, masyarakat yang mendatangi kantor mereka hari ini berasal dari tujuh desa diantaranya, desa Bukit Batu kecamatan Air Sugihan, desa Tanjung Batu dan desa Simpang Tiga Makmur kecamatan Tulung Selapan.
Kemudian, desa Jermun kecamatan Pampangan, desa Sungai Jeruju kecamatan Cengal, desa Karang Agung kecamatan Jejawi, dan desa Mataram Jaya kecamatan Mesuji Raya.