Healthy Life

Pelayanan Terintegrasi Recons Fit atas Cedera Para Atlet, Program Tinggi Badan dan Nutrisi

Bersama Recons Fit Indonesia, dr Ismail dkk berusaha untuk melakukan pelayanan terintegrasi sehingga penanganan secara cepat dan tepat

Editor: Hendra Kusuma
SRIPOKU.COM/TIM
Owner dan Direktur Recons Fit Indonesia dr Ismail Bastomi Sp.OT (K) Hip and Knee, AIFO (K) bersama tim dari SripokuTV saat mengenalkan detil ruang penindakan dan pelayanan terintegrasi Recons Fit di Jl Balayuda Palembang, Minggu (31/10/2021) kemarin. 

"Ini salah satu program unggulan kita akan melakukan pemeriksaan assessment, apakah masih ada lempeng untuk menentukan apakah pasien bisa kita rangsang tinggi badannya, dan dokter Dolly yang melakukan pemeriksaan," kata Ismail.

Dokter Dolly pun menjelaskan secara rinci tentang lempeng pertumbuhannya dan akan terlihat gambaran tulang yang utuh diprogramkan untuk tinggi badan.

dr Ismail mengatakan, Recons fit hanya ada di Palembang, satu-satu di Indonesia.

"Pertanyaan ini sering, ada yang mengatakan ini cabang dari Jakarta, Surbaya, Singapura atau Malaysia, tetapi ini brand lokal, walaupun ini brand lokal tetapi ini salah satu klinik nyeri dan ortopedi, fisioterafi, gym, nutrisi, ortotics dan prosthetics, satu-satu klinik yang terintegrasi berdirinya di palembang.

"Tetapi tidak tertutup kemungkinan kita buka cabang di seluruh Indonesia," katanya.

Bersama Direktur Recons Fit dr Ismail Bastomi SP OT (K) Hip and Knee., AIPO-K dr Doli Mauliate Sitompul Sp.OT., AIFO-K menjelaskan kondisi tulang dari pasien yang tengah mengikuti program tinggi badan di Recons Fit.
Bersama Direktur Recons Fit dr Ismail Bastomi SP OT (K) Hip and Knee., AIPO-K dr Doli Mauliate Sitompul Sp.OT., AIFO-K menjelaskan kondisi tulang dari pasien yang tengah mengikuti program tinggi badan di Recons Fit. (SRIPOKU.COM/TIM)

Sejauh ini sejak dua tahun lebih berdiri, sudah banyak atlet yang mendapatkan penaganan di Recons Fit, seperti dari atletik diantaranya, Alberto Goncalves, Ferry Rotinsulu, ada dari Babel Titus Bonai, atletik seperti Jauhari Johan dan teman-teman kita yang aktif di olahragawan di Sumsel. Kemudian ada Ichsan Kurniawan dan terakhir Lucky Wahyu.

"Sebagian besar biasanya yang cedera karena olahraga rekreasi, artinya masyarakat yang melakukan olahraga, tetapi mereka tidak siap ditubuhnya, karena tidak melakukan pemanasan dan stretching," ujarnya.

Sumber:
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved