Virus Corona di Sumsel
KABAR BAIK, Kasus Positif Covid-19 di Sumsel Terus Turun, Rata-rata di Bawah 10 Orang Per Hari
Kepala Dinas Kesehatan Sumsel, Lesty Nuraini mengamini bahwa kasus Covid-19 memang mengalami penuruanan kasus yang cukup signifikan.
Penulis: Odi Aria Saputra | Editor: Sudarwan
Laporan wartawan Sripoku.com, Odi Aria
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumsel mengklaim sebaran kasus Covid-19 di Sumsel semakin melandai setiap harinya.
Kondisi ini terus membaik sejak awal September lalu sampai saat ini, Jumat (29/10/2021).
Kepala Dinas Kesehatan Sumsel, Lesty Nuraini mengamini bahwa kasus Covid-19 memang mengalami penuruanan kasus yang cukup signifikan.
Hal tersebut dapat dilihat dari melandainya kasus Covid-19 di Bumi Sriwijaya.
Bahkan, rata-rata per hari kini penambahan kasus di Provinsi Sumsel berada di bawah angka sepuluh kasus perharinya.
"Tingkat kesembuhan kita tinggi, bahkan kasus aktif harian hanya 0,15 persen jauh di bawah nasional. Per harinya penambahan kasus aktif sekarang berada di bawah 10 kasus," katanya.
Dari data sebaran kasus Covid-19 di Sumsel update, Kamis (28/10/2021) tercatat kasus aktif pasien Covid-19 ada 94 kasus, pasien sembuh 56692 dan meninggal dunia 3075 orang.
Kasus pasien aktif tersebut menurun 20 kasus, dimana pada pekan lalu terdapat 114 kasus.
"Prokes kita masih fluktuatif, maka itu masyarakat harus tetap tingkatkan prokes jangan sampai lengah," jelas Lesty.
Sementara itu, untuk peta sebaran kasus Covid-19 di Bumi Sriwijaya tak ada lagi daerah masuk zona oranye atau resiko sedang paparan Covid-19 sejak September lalu.
Bahkan, dari seluruh wilayah Sumsel 16 daerah masuk zona kuning dan satu wilayah yakni Muba masuk kategori zona hijau atau bebas Covid-19.
Kendati demikian, Lesty meminta masyarakat jangan terlalu euforia dan lalai menerapkan prokes ketat.
"Tolong prokes tetap diterapkan, karena ini masih Pandemi Covid-19," terangnya.
Epidemiologi Universitas Sriwijaya (Unsri), Iche Andriyani Liberty menambahkan untuk di Provinsi Sumsel saat ini terjadi penurunan penambahan kasus konfirmasi secara signifikan.