Berita Palembang
'Kami Panik', Alasan Keluarga Madon Baru Lakukan Autopsi Usai 2 Minggu Kematian Korban
"Tangan nya terpelintir kebelakang, lalu kepalanya ada bekas berdarah," ungkap Iip.
Lanjutnya, uang senilai Rp 6 ribu rupiah itu dalam kondisi basah di atas sebuah pelampung di aliran sungai.
Sementara itu, kakak kandung korban Sukri (17) mengatakan sang adik (korban-red), keluar rumah setelah mengambil uang dari sebuah tas.
Saat itu dirinya berpikir jika korban hendak membeli makanan.
"Saya lihat adik saya (korban) mnegambil uang dari tas lalu pergi," kata dia.
Jasad Madon pertama kali ditemukan pada Senin (11/10/2021) lalu di Jerambah Karang Jalan Merdeka, Kota Palembang.
Saat kejadian keluarga sempat menolak untuk autopsi karena alasan korban sempat sakit selama beberapa hari sebelum ditemukan tewas.
Namun 14 hari berselang, kelaurga memberikan izin kepada pihak kepolisian karena ada hal yang menganjal dari kematian korban.
Unit Ranmor Satreskrim Polrestabes Palembang melakukan pembongkaran terhadap makam Muhammad Madon (14) di TPU Bukit Siguntang, Kota Palembang, Senin (25/10/2021).
Hal ini dilakukan pihak kepolisian untuk melakukan autopsi terhadap jasad remaja 14 tahun tersebut, untuk memastikan penyebab kematian korban.
Sebelumnya jasad Muhammad Madon ditemukan tergeletak di sekitar Jembatan Karang, Jalan Merdeka, Kelurahan 22 Ilir, Kecamatan Bukit Kecil Palembang, Senin (11/10/2021).
Saat itu, keluarga korban menolak untuk dilakukan autopsi terhadap jasad Madon.
Sehingga almarhum langsung dimakamkan hari itu juga.
Namun pihak kepolisian tidak tinggal diam, tetapi terus melakukan penyelidikan terkait kecurigaan penyebab meninggalnya korban.
"Dari hasil penyelidikan kami, hasil olah TKP, dan pemeriksaan saksi-saksi, ditemukan indikasi sebelum meninggal dunia bahwa korban sempat berkelahi," kata dia.
Sehingga pihaknya memohon izin kepada keluarga, untuk melakukan autopsi terhadap korban, dengan cara membongkar makamnya.