Ada 200 Miliar untuk Islamic Center, Herman Deru: Tak Mungkin di Lokasi Masjid Raya Sriwijaya

Pembangunan Masjid Raya Sriwijaya terbengkalai karena masih bermasalah. Lalu bagaimana dengan kelanjutan pembangunannya?

Editor: Refly Permana
SRIPOKU.COM / Chairul Nisyah
Kondisi Bangunan Masjid Raya Sriwijaya. 

Penulis: Linda

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Pembangunan Masjid Raya Sriwijaya terbengkalai karena masih bermasalah. Lalu bagaimana dengan kelanjutan pembangunannya?

Menurut Gubernur Sumsel, Herman Deru, untuk pembangunan kelanjutannya enggak mungkin disitu lagi. 

"Kenapa? Tahun ini ada anggarannya Rp 200 miliar enggak kita lanjutkan," kata Deru, Kamis (23/9/2021).

Masih kata Deru, bahwa dia sudah berdiskusi dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan aparat penegak hukum.

Jika dipaksakan dibangun, dengan mengabaikan kasus yang ada, ini bukan tidak mungkin ketika diaudit kontruksinya basement yang sudah dibangun lama itu ternyata tidak sesuai dengan kontruksi yang ditentukan dalam kontrak.

"Kalau sampai begitu tentu akan berakibat pada bangun atasnya. Sebenarnya anggaran Rp 200 miliarnya ada, cuma karena seperti ini, maka kita guna kan ketempat lainnya dulu," jelasnnya.

Namun, menurut Deru, harus tetap ada Islamic Center di Sumsel, tapi di tempat lain. Entah itu dimana yang penting di wilayah Sumsel.

Masjid Raya Sriwijaya saat ini pembangunannya sedang terhenti lantaran sejumlah pihak yang terlibat dalam pembangunannya sedang terjerat kasus korupsi.

Dugaan korupsi Masjid Raya Sriwijaya sudah ada enam terdakwa yang menjalani sidang dan tiga tersangka yang baru saja ditetapkan pada Rabu (22/9/2021).

Mantan dewan penasehat dalam pembangunan Masjid Raya Sriwijaya, Prof Jimly Asshiddiqie, berharap pembangunan tetap terealisasi meski sejumlah mantan pejabat di Sumsel tersandung kasus dugaan korupsi dalam tahap pembangunan masjid tersebut.

Pria yang juga mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini mengatakan belum ada dalam sejarah masjid batal dibangun.

"Kita percayakan saja sepenuhnya kepada aparat penegak hukum, untuk dugaan kasus korupsinya," kata Jimly.

Mengenai kelanjutan Masjid Sriwijaya itu sendiri, ketua Dewan Pembina Yayasan Wakaf Masjid Raya Sriwijaya sejak awal rencana pembangunan masjid sejak 2015 itu, mendoakan saja agar dapat jalan dan terealisasi dibangun nantinya.

Apalagi belum pernah ada dalam sejarah, pembangunan masjid yang batal tidak berhasil dibangun. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved