Kecelakaan Pesawat Rimbun Air
Spesifikasi Pesawat Rimbun Air yang Hancur di Papua, Dikembangkan di Canada, Segini Harganya
Dalam pernyataan resminya ia menjelaskan Kemenhub mendapat informasi pesawat tersebut hilang kontak Rabu pagi pukul 07.37 WIT.
Penulis: Rizka Pratiwi Utami | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM - Pesawat Rimbun Air Cargo seri Twin Otter 300 PK-OTW dinyatakan hilang kontak di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Rabu (15/9/2021).
Pesawat Rimbun Air PK-OTW hilang kontak pada Rabu (15/9/2021) sekira pukul 07.37 WIT.
Belakangan diketahui, pesawat yang membawa bahan bangunan tersebut ditemukan dalam kondisi hancur.
Pesawat tersebut berangkat dari Kabupaten Nabire menuju Sugapa, Kabupaten Intan Jaya sekitar pukul 06.40 WIT.
"Sudah ditemukan di ketinggian 2.400 meter, jaraknya 5-6 km dari Bandara Bilogai ke arah Distrik Homeyo," ujar Kapolres Intan Jaya AKBP Sandi, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (15/9/2021)
Hal tersebut dikonfirmasi oleh Adita Irawati, Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Dalam pernyataan resminya ia menjelaskan Kemenhub mendapat informasi pesawat tersebut hilang kontak Rabu pagi pukul 07.37 WIT.
"Kami memperoleh informasi bahwa pada hari Rabu (15 Sept 2021) pukul 07.37 WIT, telah terjadi Hilang Kontak Pesawat Rimbun Air PK-OTW di Distrik Sugapa Kabupaten Intan Jaya," ujar Adita Irawati.
Ia kemudian memaparkan, pesawat take-off dari Kabupaten Nabire menuju Kabupaten Intan Jaya dengan membawa kargo (bahan bangunan), pukul 06.40 WIT
Kemudian, sekitar pukul 07.30 WIT, Airnav Sugapa melakukan komunikasi terakhir dengan Pilot sebelum hilang kontak.
"Hingga saat ini tidak ada komunikasi dengan Pesawat Rimbun Air PK-OTW," sebut Adita.
Pesawat yang hilang kontak ini diawaki tiga orang terdiri dari satu pilot, Hj. Mirza, Kopilot Fajar dan teknisi pesawat Iswahyudi.
"Saat ini Kantor Otoritas Bandara Wilayah X Merauke melakukan koordinasi bersama Tim Aparat Keamanan dan BASARNAS dalam melakukan pencarian terkait hilangnya kontak pesawat tersebut," sebut Adita Irawati.
Baca juga: Kecil Harapan Penumpang Selamat, Pesawat Rimbun Air Ditemukan Hancur
Baca juga: BREAKING NEWS : Pesawat Rimbun Air Ditemukan Hancur di Wilayah Rawan KKB
Ditelusuri Sripoku.com belum diketahui spesifikasi dari Pesawat Rimbun Air Cargo seri Twin Otter 300 PK-OTW.
Namun jika mencari informasi tentang Twin Otter, kendaraan terbang ini awalnya dikembangkan de Havilland Canada pada 1965 silam.
Pesawat jenis Twin otter ini didesain bersayap tinggi dengan mesin turbin kembar dan tiga roda tetap.
Alhasil, pesawat ini laris terjual untuk beroperasi di lokasi yang paling 'keras'.
Pejualannya masuk sampai ke daerah dingin Antartika, padang pasir Afrika Utara, daerah pegunungan Himalaya, dan perairan Samudera Hindia.
Harga dasar Twin Otter adalah sekitar $6,5 juta hingga US$7 juta atau yang setara dengan Rp104,3 miliar.
Pewasat jenis Twin Otter adalah pesawat transport ringan bermesin kembar dengan kemampuan lepas-landas dan mendarat dalam keadaan minimum.
Perjalanan waktu juga yang kemudian menyatakan, dia terbukti cocok dioperasikan di wilayah-wilayah minim infrastruktur penerbangan.
Kisah Twin Otter ini bermula pada 1964, saat dia mulai dikembangkan dan diterbangkan pertama kali pada 1965, dengan nama de Havilland Canada 3 Otter.
Sejak awal, perancangnya menghendaki kemampuan lepas-landas dan mendarat pada landasan pendek.
Dengan ditenagai dua mesin turboprop Pratt and Whitney Canada PT6A-20, dia cocok untuk operator di wilayah terpencil.
Dari serie -100, berkembang menjadi serie -200, dan serie -300 dengan mesin PT6A-27 yang lebih kuat.
Hingga serie -300, sekitar 900 unit telah diproduksi dan menjelajah berbagai kawasan dunia, mulai gurun pasir Afrika, kawasan tropis basah Amerika Latin dan Asia, hingga tundra Eropa utara ataupun Antarktika yang sangat dingin.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/palembang/foto/bank/originals/spesifikasi-pesawat-rimbun-air.jpg)