'Push' Anggaran Untuk Ekonomi Tumbuh

Pandemi Covid-19 pertama kali terdeteksi di Indonesia Maret tahun lalu telah menimbulkan efek berantai, mempengaruhi sektor kesehatan,

Editor: Bejoroy
bps.go.id
Anugrahani Prasetyowati MSi Analis Anggaran Ahli Muda BPS Provinsi Sumatera Selatan 

Pandemi Covid-19 pertama kali terdeteksi di Indonesia Maret tahun lalu telah menimbulkan efek berantai.

Tak hanya mempengaruhi sektor kesehatan, tetapi mengganggu aktivitas sosial termasuk pendidikan dan peribadatan, dan berakibat pada perlambatan ekonomi.

Kerja keras APBN yang dimulai awal tahun 2020 hingga sekarang dalam pe-nanganan pandemi patut mendapat acungan jempol.

Refocusing anggaran yang dilakukan pemerintah dalam beberapa tahap pada tahun ini sangat signifikan mampu membangkitkan ekonomi pada triwulan kedua tahun 2021.

Sebagaimana rilis Badan Pusat Statistik (BPS) pada 5 Agustus 2021, perekonomian tumbuh sebesar 7,07 persen (yoy).

Walaupun pertumbuhan ini lebih disebabkan oleh low base effect tahun 2020, namun patut kita syukuri bahwa kita dapat bangkit dari keterpurukan ekonomi.

Tantangan pembangunan di Indonesia saat ini adalah hampir 60 persen struktur perekonomian masih didominasi Pulau Jawa.

Selain itu disparitas kemiskinan antar pulau dan ketimpangan desa kota juga masih cukup tinggi, utamanya di Bali dan Papua (BPS, September 2020).

Untuk mewujudkan visi Indonesia 2045 diperlukan transformasi ekonomi dan pemerataan wilayah sebagai landasan kokoh menuju Indonesia Maju.

Jangan lupa subscribe, like dan share channel Youtube Sripokutv di bawah ini:

Dibutuhkan alat yang efektif untuk dapat lebih menjelaskan keterkaitan antar wilayah yang saling terkoneksi yaitu melalui tabel Inter Regional Input Output (IRIO).

Salah satu manfaat Data IRIO 2016 yang telah di launching oleh BPS pada tanggal 30 April 2021 yang lalu dapat digunakan sebagai bahan pendukung untuk perumusan kebijakan kewilayahan, khususnya terkait dengan dukungan anggaran dari pemerintah.

Analisis Indeks Daya Penyebaran (IDP) dan Indeks Derajat Kepekaan (IDK) yang dihitung dari tabel input ouput dapat digunakan untuk analisa dan penen-tuan sektor-sektor kunci (Key sectors) yang akan dikembangkan dalam pem-bangunan ekonomi di suatu wilayah.

Di masa pandemi yang terus berkepanjangan ini, sektor kunci pembangunan ekonomi di suatu wilayah dapat dijadikan dasar atau acuan dalam mengalokasikan anggaran menurut sektor usaha dan wilayah.

Ada 2 asumsi yang harus dipenuhi jika kita ingin melihat keterkaitan dukungan anggaran terhadap sektor kunci dalam perekonomian melalui analisis IRIO ini.

Pertama, penanganan pandemi berjalan sesuai prosedur yang diharapkan oleh pemerintah.

Kedua, anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) atau stimulus fiskal berjalan sesuai dengan target.

Analisis sektor kunci dapat menjelaskan sektor yang memiliki daya tarik yang kuat terhadap industri hulunya serta memiliki daya dorong yang kuat terhadap industri hilirnya.

Sektor kunci ini diukur dari nilai IDK (forward linkage/FL) dan IDP (backward linkage/BL) yang angkanya lebih besar dari 1 (satu).

Berikut dapat dilihat 9 sektor kunci di Indonesia yang mempunyai nilai IDP dan IDK yang lebih dari 1.

Gambar 1. Sektor Kunci di Indonesia Berdasarkan Data IRIO Tahun 2016
Gambar 1. Sektor Kunci di Indonesia Berdasarkan Data IRIO Tahun 2016. (BPS 2021)

Setelah melakukan penentuan sektor kunci melalui nilai indeks BL dan FL pada tabel IRIO, kita dapat melakukan analisis keterkaitan antara sektor kunci dengan peran anggaran yang harus kita alokasikan.

Peningkatan permintaan akhir sektor i, misalkan dengan alokasi anggaran peme-rintah, akan meningkatkan output perekonomian sebesar output multiplier sektor i.

Dengan melakukan penghitungan matriks output multiplier, kita dapat mengetahui nilai daya dorong dari masing-masing sektor kunci terhadap output perekonomian secara keseluruhan.

Sektor kunci pertama yang mempunyai efek multiplier tinggi adalah sektor ketenegalistrikan.

Sektor ini mempunyai output multiplier sebesar 2,6573 (tabel output multiplier).

Angka ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan 1 unit pada permintaan akhir sektor ketenagalistrikan, maka output pada perekonomian secara keseluruhan akan mengalami kenaikan sebesar 2,6573 unit.

Pemerintah perlu melakukan “push” anggaran di sektor ketenagalistrikan ini.

Misalnya dengan cara memberikan stimulus yang dapat menjangkau hingga wilayah-wilayah terpencil agar dapat teraliri listrik.

Dengan mengalokasikan anggaran sebesar 1 juta rupiah saja pada sektor ini, maka output keseluruhan akan meningkat sebesar 2 juta 657 ribu 300 rupiah.

Jangan lupa juga subscribe, like dan share channel Instagram Sriwijayapost di bawah ini:

Jika output telah terhitung kenaikannya maka kita dapat menghitung rasio nilai tambah terhadap output, sehingga perkiraan tumbuhnya perekonomian akan dapat diprediksi sesuai dengan anggaran yang telah dikucurkan pada sektor tersebut.

Tentu saja pengalokasian anggaran ini harus tetap dikawal secara ketat agar tidak terjadi kebocoran kecil yang berulang seperti ember merembes.

Sektor kunci kedua adalah sektor transportasi dan pergudangan, diantaranya sektor angkutan darat.

Nilai output multiplier pada sektor ini adalah sebesar 1,7746.

Jika sektor ini mendapat stimulus fiskal lebih besar, maka setiap penambahan anggaran sebesar 1 juta rupiah maka dapat menambah output perekonomian secara keseluruhan sebesar 1.774.600 rupiah.

Adanya pembangunan infrastruktur jalan tol yang tetap dilakukan walau di masa pandemi akan lebih memperlancar transportasi angkutan darat.

Pendistribusian barang juga semakin lancar.

Sektor kunci ketiga adalah industri pengolahan, dimana jika kita lihat dari gambar diatas industri pengolahan terdiri dari beberapa jenis sektor industri.

Jangan lupa subscribe, like dan share channel TikTok Sriwijayapost di bawah ini:

Logo TikTok Sripoku.com

Sektor unggulan pada sektor industri pengolahan ini adalah industri makanan dan minuman, industri kimia farmasi dan obat tradisional, industri tekstil dan pakaian jadi, industri mesin dan perlengkapan yang tidak masuk dalam lainnya, serta industri barang dari logam, computer, barang elektronik, optik, dan peralatan listrik.

Pada sektor industri pengolahan, nilai output multiplier adalah sebesar 1,7654.

Artinya perlu dilakukan pengalokasian anggaran pada beberapa sektor unggulan yang tergolong pada sektor kunci industri pengolahan tersebut agar pencapaian multiplier pada output perekonomian secara total dapat maksimal.

Anggaran pemerintah untuk pemulihan ekonomi nasional ini telah dirancang hingga tahun 2022, contohnya dukungan anggaran untuk UMKM.

Hal paling penting yang harus dilakukan agar anggaran ini tidak sia-sia adalah harus disesuaikan dengan penyaluran usaha yang sesuai dengan sektor kunci.

Pemerintah pusat maupun daerah yang ingin melakukan recovery ekonomi harus melakukan “push” anggaran terhadap sektor-sektor kunci karena sektor ini mempunyai efek multiplier yang sangat luar biasa pada perekonomian.

Pemerintah daerah bisa melihat sektor-sektor kunci yang ada pada setiap provinsi di Indonesia, karena masing-masing provinsi mempunyai sektor kunci yang berbeda sesuai dengan karakteristik wilayah masing-masing.

Jangan lupa Like fanspage Facebook Sriwijaya Post di bawah ini:

Pulau Jawa misalnya, Provinsi Banten mempunyai 13 Sektor kunci yang mempunyai efek multiplier signifikan yaitu Industri Makanan dan Minuman, Industri Tekstil, Industri Kertas, Industri Karet, Industri Barang Galian bukan Logam, Ketenagalistrikan, Konstruksi, Angkutan Darat, Angkutan Udara, Pergudangan dan Jasa Penunjang Angkutan, Jasa Informasi dan Komunikasi, Jasa Perusahaan, dan Sektor Pemerintahan.

Begitu juga dengan provinsi-provinsi lainnya yang ada di Indonesia.

Sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, badan usaha, masyarakat, serta UMKM sangat diperlukan dalam upaya pulihnya ekonomi negeri.

Protokol kesehatan dan pengawalan stimulus fiskal yang telah digelontorkan untuk Pemulihan Ekonomi Nasional harus berjalan sesuai dengan target yang diharapkan agar Indonesia dapat kembali bangkit dari keterpurukan ekonomi.
(Anugrahani Prasetyowati MSi / Analis Anggaran Ahli Muda BPS Provinsi Sumatera Selatan)

Anugrahani Prasetyowati MSi
Analis Anggaran Ahli Muda BPS Provinsi Sumatera Selatan
Anugrahani Prasetyowati MSi - Analis Anggaran Ahli Muda BPS Provinsi Sumatera Selatan. (bps.go.id)
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved