Ada Tumpukan Pembungkus Kabel Sumbat Saluran Drainase, Begini Tanggapan Telkom dan PLN

Temuan tumpukan pembungkus kabel yang menyumbat gorong-gorng di kawasan Jl A Rivai belum ada jawaban.PLN atau Telkom masih menunggu hasil investigasi

Editor: Azwir Ahmad
ho/sripoku.com
Banjir di kota Palembang, Senin ( 13 September 2021 ) 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Hujan deras yang melanda kota Palembang pada Senin, (13/9/2021) sejak sore hingga malam menyebabkan genangan air dimana-mana.

Potret banjir ini pun tersebar secara luas  di berbagai sosial media di kota Palembang.

Selain karena debit air hujan yang tinggi dan minimnya kolam retensi maupun pompanisasi, Pemkot Palembang beralasan banjir juga terjadi  karena adanya penyumbatan di drainase (got) karena sampah.

Ini terlihat dari temuan sejumlah petugas yang membersihkan gorong-gorong di Jalan A Rivai beberapa waktu lalu.

Dimana petugas kebersihan dari PU menemukan sampah yang menyumbat saluran draenase berupa pembungkus kabel yang terbuat dari plat seng.

Nampak sampah-sampah bekas pembungkus kabel tersebut cukup banyak, menggulung dan mengunung saat di keluarkan dari gorong-gorong.

Pihak Telkom sendiri mengaku belum mengetahui hal tersebut, dan belum bisa memberikan komentarnya.

"Nanti WA (Whatapps) ke saya, dan aku akan konfirmasi keteman- teman teknisi," kata Manager Consumer Service PT Telkom Wilayah Telekomunikasi (Witel) Sumsel Jenes, Selasa (14/9/2021).

Hal senada diungkapkan pihak PT PLN Sumsel, Jambi dan Bengkulu (S2JB), jika pihaknya belum mengetahui secara pasti tumpukan sampah selongsong kabel milik siapa yang dibuang di got tersebut.

"Itu memang ada bekas kabel di depan A Rivai yang dikatakan jadi penyebab banjir, dan kita mau investigasi dulu, karena saat ada perbaikan jalan selonsong kabel itu tidak ada," jelas Manager Komunikasi PT PLN S2JB Sendi Rudianto.

Dengan begitu, pihaknya belum bisa memastikan jika selonsong kabel itu punya PLN atau bukan. Hingga ada kejelasan hasil invetigasi nanti.

"Jadi belum tentu punya PLN dan akan ditelusuri dulu," tandasnya.

Terpisah, Walikota Palembang Harnojoyo mengatakan curah hujan yang cukup tinggi tak sebanding dengan kapasitas drainase menyalurkan volume air dengan debit yang tinggi.

"Apalagi pompanisasi di Sungai Bendung juga sedang dilakukan normalisasi tapi itu bukan alasan. Yang jelas kita terus berupaya untuk meminimalisir agar tidak terjadi genangan air dimana," katanya.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved