Prada Lucky Tewas Dianiaya Senior

'Mereka Preman Berseragam' Duka dan Amarah Keluarga Iringi Pemakaman Prada Lucky

Di sebuah rumah dinas TNI Angkatan Darat, ratusan pasang mata basah mengiringi ibadah pelepasan jenazah Prada Lucky Chepril Saputra Namo (23).

Editor: Yandi Triansyah
Istimewa
ANGGOTA TNI - Prada Lucky, seorang prajurit muda dari Batalion Teritorial Pembangunan (TP) 834 Waka Nga Mere Nagekeo tewas diduga dianiaya seniornya. Kini prajurit muda telah dimakamkan, Sabtu (9/8/2025) 

SRIPOKU.COM, KUPANG – Langit di atas Kuanino, Kupang, terasa berat pada Sabtu (9/8/2025) siang.

Di sebuah rumah dinas TNI Angkatan Darat, ratusan pasang mata basah mengiringi ibadah pelepasan jenazah Prada Lucky Chepril Saputra Namo (23).

Suara isak tangis dan lantunan doa dari Pendeta Leni dari Jemaat GMIT Batu Karang Kuanino mengisi udara, namun di balik duka yang mendalam, tersimpan amarah yang membara dan tuntutan keadilan yang lantang.

Prada Lucky, seorang prajurit muda dari Batalion Teritorial Pembangunan (TP) 834 Waka Nga Mere Nagekeo, tidak gugur di medan perang melawan musuh negara.

Bapa Salah Kasih Kamu Kerja Penyesalan Sersan Mayor Christian Namo Usai Prada Lucky Tewas

Ia pulang ke rumah dalam peti jenazah, diduga tewas akibat penganiayaan brutal oleh para seniornya sendiri rekan yang seharusnya menjadi pelindung dan panutannya.

Di hadapan ratusan pelayat yang memadati rumah duka di kompleks Kodim 1617 Rote Ndao, suara perwakilan keluarga, Otniel, bergetar menahan emosi.

Ia tidak hanya meratapi kepergian keponakannya, tetapi juga menyuarakan protes keras terhadap institusi yang mereka hormati.

"Kepada pemimpin tertinggi TNI, usut semua yang ada sampai tuntas. Mereka adalah preman yang berseragam. Preman itu tidak boleh dibiarkan. Mereka ibarat duri dalam daging," tegas Otniel.

Otniel membedakan dengan tajam antara kematian seorang pahlawan dan kematian yang mereka sebut sebagai pembantaian. 

Jika Lucky jatuh di medan juang demi bangsa dan negara, keluarga mengaku akan ikhlas dan bangga. Namun, kenyataan pahit yang harus mereka terima jauh dari itu.

"Anak kami meninggal dalam pembantaian," ucapnya dengan suara berat, sebuah kalimat yang mengiris hati siapa pun yang mendengarnya.

Setelah ibadah yang berlangsung khidmat dari pukul 12.00 hingga 13.45 WITA, jenazah Prada Lucky diantar ke peristirahatannya yang terakhir di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Maupoly. 

Sebelumnya diberitakan, seorang prajurit TNI Angkatan Darat (AD), Prada Lucky Chepril Saputra Namo (23), yang bertugas di Batalion Teritorial Pembangunan (TP) 834 Waka Nga Mere Nagekeo, NTT, meninggal dunia pada Rabu (6/8/2025).

 Lucky tewas diduga akibat dianiaya seniornya.

Untuk diketahui, Prada Lucky merupakan anak dari Sersan Mayor Christian Namo. Ayah korban terdaftar sebagai prajurit aktif di Kodim 1627/Rote Ndao.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved