Breaking News

Wawancara Eksklusif

Nadiem Makarim 2 Tahun jadi Mendikbud-Ristek, Belajar Menahan Frustrasi: Serasa 20 Tahun

Dua tahun baginya serasa dua puluh tahun lamanya karena tugas sebagai menteri dinilainya yang sangat berat.

Editor: Soegeng Haryadi
ISTIMEWA
Mendikbud-Ristek Nadiem Makarim 

Berarti tidak akan tumpang tindih antara BRIN dan Kemendikbudristek ya?
Betul, dan saling complimentary, saling mendukung. Jadinya kalau BRIN membutuhkan payung regulasi untuk mendukung inisiatif mereka ya kita support mereka. Misalkan membutuhkan talenta peneliti dari perguruan tinggi, kita yang akan membantu memfasilitasi dan membuka pintunya.

Sejumlah perguruan tinggi melakukan riset terkait vaksin Merah Putih. Dalam konteks ini, dimana peran Kemendikbudristek?
Kami yang mendukung dari sisi kebijakan, juga kalau ada bantuan dari sisi bukan hanya regulasi tapi payung hukum daripada semua aktifitas. Karena risetnya dilakukan didalam universitas kita. Jadi kami yang mendorong universitas untuk bebas berkarya dalam menyelesaikan project vaksin Merah Putih ini.

Peran Kemendikbudristek ini berhenti ketika vaksin sudah mendapat izin dari BPOM? Baru setelahnya menjadi urusan BRIN?
Sebenarnya sekarang itu sudah dibawah payungnya BRIN juga, mereka pun terlibat. Mereka yang melaksanakan berbagai macam inisiasi di berbagai universitas kita. Jadi benar-benar mitra. Kita harus membuka ruangnya dan memastikan fasilitasnya ada, dosen dan karirnya semua terdukung.
Lalu BRIN yang akan mengambil inisiasi dari berbagai macam risetnya, hilirisasinya lalu tentunya Kementerian Kesehatan akan jemput bola, insyaallah kalau vaksinnya sudah diapprove oleh BPOM. (Tribunnetwork/Vincentius Jyestha)

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved