Berita Prabumulih

'Silahkan ke Polres' Ponpes Al Furqon Tutup Mulut Soal Kematian Santrinya

"Kami telah serahkan semua (bukti-red) ke kepolisian, termasuk rekaman CCTV yang ada di lokasi kejadian," kata dia, Rabu (8/9/2021).

Editor: Yandi Triansyah
handout
Foto korban semasa hidup 

SRIPOKU.COM, PRABUMULIH - Kepala Bidang Pendidikan Pesantren Al Furqon, Zahyudi angkat bicara soal kematian santrinya KLA (13).

Menurut dia, pihaknya sudah berkomitmen, tidak boleh melakukan aksi kekerasan di lingkungan pesantren.

Kini pihaknya mengaku siap membantu pihak kepolisian untuk menindaklanjuti kasus kematian santrinya tersebut.

Sebagai bentuk dukungan, pihak ponpes mengaku sudah menyerahkan rekaman CCTV kepada pihak kepolisian.

"Kami telah serahkan semua (bukti-red) ke kepolisian, termasuk rekaman CCTV yang ada di lokasi kejadian," kata dia, Rabu (8/9/2021).

Namun Zahyudi enggan memberikan keterangan lebih lanjut terkait kronologi meninggalnya KLA.

"Lebih jelas silahkan ke polres saja," ujarnya.

Sekujur Tubuh Lebam, Santri di Prabumulih Meninggal, Orangtua Minta Pelaku Diproses

2 Hari Dirawat

KLA (13) santri Ponpes Al Furqon yang meninggal dunia diduga dianiaya seniornya ternyata anak tunggal.

Ia santri asal Kecamatan Muara Kuang Kabupaten Ogan Ilir yang menuntut ilmu di Kota Prabumulih Sumsel.

Nyawa remaja 13 tahun itu tak tertolong, ia hanya bertahan selama dua hari di rumah sakit.

Senin malam (6/9/2021) anak tunggal tersebut pergi untuk selamanya.

Namun yang membuat orangtua korban tak terima kondisi KLA yang mengkhawatirkan.

Di wajah, telinga hingga perut korban ditemukan luka lebam.

Keadaan itu membuat orangtua korban melakukan mediasi dengan pihak pondok.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved