Berita Prabumulih

Santri Tewas Diduga Dianiaya Seniornya, Ponpes Al Furqon Serahkan Rekaman CCTV ke Polisi

"Kami telah serahkan semua (bukti-red) ke kepolisian, termasuk rekaman CCTV yang ada di lokasi kejadian.

Editor: Yandi Triansyah
HO/SRIPO
Ibu dan bibi korban ketika melapor ke SPKT Polres Prabumulih, Selasa (7/9/2021) 

SRIPOKU.COM, PRABUMULIH - Pihak Pondok Al-Furqon, Kota Prabumulih angkat bicara soal kematian salah seorang santrinya KLA (13).

Kasus ini terungkap setelah ibu korban Masnita Ria melaporkan peristiwa yang dialami oleh anaknya ke Polres Prabumulih, Selasa (7/9/2021).

Kepala Bidang Pendidikan Pesantren Al Furqon, Zahyudi mengungkapkan, pihaknya telah menyerahkan barang bukti yang dibutuhkan aparat kepolisian untuk melakukan penyidikan kasus tersebut.

Diantara barang bukti diserahkan yakni rekaman Closed Circuit Television (CCTV) diduga lokasi kejadian di pondok pesantren yang terletak di Jalan Raya Prabumulih-Baturaja Desa Tanjung Rambang Kecamatan Rambang Kapak Tengah kota Prabumulih tersebut.

Itu Anak Saya Semata Wayang, Santri di Prabumulih Tewas Diduga Dianiaya Seniornya

"Kami telah serahkan semua (bukti-red) ke kepolisian, termasuk rekaman CCTV yang ada di lokasi kejadian.

Ponpes Al Furqon telah berkomitmen tidak boleh ada aksi kekerasan dalam lingkungan ponpes," ungkapnya.

Sayangnya ketika ditanya mengenai kronologis kejadian penganiayaan tersebut, Zahyudi enggan berkomentar lebih banyak.

"Lebih jelas silahkan ke polres saja," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang santri pondok pesantren Al Furqon Kota Prabumulih berinisial KLA (13 tahun) tewas diduga dianiaya oleh kakak tingkatnya.

Masnita Ria mengungkapkan, anaknya sempat dirawat dua hari di rumah sakit AR Bunda kota Prabumulih namun menghembuskan nafas terakhir pada Senin (6/9/2021) malam karena luka parah diderita.

Anak Tunggal 

Masnita Ria mengungkapkan, anaknya sempat dirawat dua hari di rumah sakit AR Bunda kota Prabumulih namun menghembuskan napas terakhir pada Senin (6/9/2021) malam karena luka parah yang korban diderita.

Kesedihan mendalam keluarga khususnya Masnita Ria disebabkan korban merupakan anak semata wayang alias satu-satunya.

Santri inisial KLA ini meninggal dengan kondisi mengalami luka lebam di wajah, lebam di telinga dan perut dan lainnya.

"Anak kami itu mengalami luka lebam di bagian wajah, lebam telinga hingga perut.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved