Berita Prabumulih

'Itu Anak Saya Semata Wayang', Santri di Prabumulih Tewas Diduga Dianiaya Seniornya

Itu anak kami semata wayang pak, pergi selamanya," ungkap Masnita Ria dihadapan petugas ketika melapor ke SPKT Polres Prabumulih.

Editor: Yandi Triansyah
HO/SRIPO
Ibu dan bibi korban ketika melapor ke SPKT Polres Prabumulih, Selasa (7/9/2021) 

SRIPOKU.COM, PRABUMULIH - Seorang santri Pondok Pesantren Al Furqon yakni KLA (13) tewas diduga dianiaya oleh kakak tingkatnya.

Kematian santri itu terungkap, setelah ibu korban bernama Masnita Ria (48 tahun) mendatangi Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Prabumulih untuk melaporkan penganiayaan terhadap anaknya hingga tewas itu, pada Selasa (7/9/2021).

Warga Kecamatan Muara Kuang Kabupaten Ogan Ilir ini melaporkan penganiayaan yang dialami almarhum anaknya hingga tewas oleh kakak tingkat di Pondok Pesantren yang ada di kota Prabumulih.

Masnita Ria mengungkapkan, anaknya sempat dirawat dua hari di rumah sakit AR Bunda kota Prabumulih namun menghembuskan napas terakhir pada Senin (6/9/2021) malam karena luka parah yang korban diderita.

Kesedihan mendalam keluarga khususnya Masnita Ria disebabkan korban merupakan anak semata wayang alias satu-satunya.

Santri inisial KLA ini meninggal dengan kondisi mengalami luka lebam di wajah, lebam di telinga dan perut dan lainnya.

"Anak kami itu mengalami luka lebam di bagian wajah, lebam telinga hingga perut.

Itu anak kami semata wayang pak, pergi selamanya," ungkap Masnita Ria dihadapan petugas ketika melapor ke SPKT Polres Prabumulih.

Masnita Ria menuturkan, hingga anaknya meninggal dunia tidak ada pihak bertanggungjawab padahal sebelumnya ada mediasi dengan Pondok Pesantren namun tak ada etikat baik.

"Ada mediasi tapi tidak ada etikat. Makanya kami selaku orang tua berharap pihak berwajib segera memproses pelaku, biarlah hukum yang berbicara," ucapnya dengan singkat kepada wartawan.

Hal yang sama disampaikan ayah korban yang mengaku menyerahkan kasus tersebut ke kepolisian dan berharap diproses sebagaimana mestinya.

"Kami serahkan sepenuhnya kepada kepolisian dan tentunya demikian (pelaku diproses hukum-red)," tegasnya.

Kapolres Prabumulih AKBP Siswandi SIK MH melalui Kasat Reskrim AKP Jalili dan Kanit PPA, Iptu Sardinata ketika dikonfirmasi melalui handphone mengaku pihaknya telah menerima laporan dari keluarga korban yang mengaku anaknya diduga dianiaya hingga akhirnya meninggal dunia.

"Laporan dari keluarga korban telah kami terima dan hingga saat ini kasusnya masih kami dalami," tegasnya.

Kanit Reskrim menuturkan, dalam laporan yang disampaikan langsung ibu korban tersebut menyatakan anaknya berinisial KLA meninggal tewas setelah dirawat di rumah sakit.

"Yang melapor itu langsung ibu korban," katanya seraya mengaku masih mendalami kasus tersebut. (eds)

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved