Virus Corona di Sumsel
Jika Ada Siswa Demam, Sekolah di Palembang Akan Evaluasi, Bukan Langsung Dihentikan PTM
Kalau sekadar sakit demam biasa dan bukan mengarah ke COVID-19 setelah dicek Ke Puskesmas
Penulis: Rahmaliyah | Editor: Yandi Triansyah
Bila Ada Siswa Gejala Demam, Sekolah Akan Evaluasi Bukan Langsung Dihentikan PTM
Laporan Wartawan Sripoku. com, Rahmaliyah
SRIPOKU. COM, PALEMBANG - Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang Ahmad Zulinto mengatakan, secara bertahap seluruh sekolah di Palembang akan melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
Ini guna memastikan agar penerapan protokol kesehatan berjalan dengan baik dan tidak menimbulkan klaster baru covid-19.
Ia pun mengungkapkan, apabila saat digelar PTM ada siswa yang bergejala demam maka tak serta merta sekolah akan ditutup atau dihentikan PTM terbatasnya.
Pihak sekolah akan melakukan evaluasi dibantu oleh Satuan Tugas COVID-19 yang memang disiapkan di masing-masing sekolah untuk melihat sejauh apa kondisi siswa.
"Kalau sekadar sakit demam biasa dan bukan mengarah ke COVID-19 setelah dicek Ke Puskesmas terdekat maka kita akan kita istrahatkan dahulu siswa agar tak masuk sekolah.
Penghentian PTM tidak langsung serta merta dilakukan harus di evaluasi dahulu, " Katanya, Senin (6/9/2021)
Disdik akan selalu mengevaluasi setiap pekan, siswa masuk kelas 2 kali dalam seminggu dan belajar selama 2 jam pelajaran essential saja
Siswa kelas VII masuk kelas Senin dan Rabu, kelas VIII Selasa dan Jumat, kelas IX Kamis dan Sabtu.
"Jika di sekolah siswa didapati demam, akan langsung di bawa ke puskesmas, tidak serta merta menghentikan PTM," katanya.
Saat ini semua guru sudah divaksin kecuali yang memiliki komorbid. Sudah 86 persen guru divaksin dari seluruh guru negeri dan swasta 17 ribu.
"Untuk vaksin siswa hari ini ada 1500 dari Badan Intelejen Negara dan ke depan ada dari Polda 1500. Kita akan upayakan terus mencari," katanya.
Salah seorang siswa kelas VII, Lutfi mengatakan, Ia sangat bahagia bisa kembali ke sekolah belajar bersama teman-teman. Ia mengaku sudah sangat rindu mendengarkan penjelasan mata pelajaran langsung dari para guru.
"Sangat senang bisa ke sekolah lagi, walaupun tidak belajar full, tapi pelajaran seperti Matematika juga IPA itu belajar di kelas jadi pasti lebih paham dibandingkan secara online di rumah," katanya. (Yak)