Pertanian
Klasifikasi Tanaman Cabai Rawit, Morfologi Cabai Rawit dan Hama yang Kerap Menyerang Cabai Rawit
Dalam bahasa Sunda cabai rawit disebut cengek. Sementara orang-orang di Nias dan Gayo menyebutnya dengan nama lada limi dan pentek.
Penulis: Rizka Pratiwi Utami | Editor: Rizka Pratiwi Utami
Intensitas serangan penyakit virus lebih tinggi pada musim kemarau, yaitu ketika populasi kutu daun tinggi.
Serangan hebat dari kutu daun dapat menyebabkan semua daun berguguran dan tanaman merana.
Kegiatan pengendalian kutu daun sama seperti pada thrips.
3. Tungau
Tungau menyerang daun-daun muda. Gejalanya adalah meninggalkan warna cokelat mengkilap pada permukaan bawah daun.
Kemudian, daun juga menjadi kaku dan melengkung ke bawah dan pertumbuhan pucuk tanaman terhambat.
Gejala ini tampak dalam waktu yang relatif sangaat cepat, yakni delapan hingga 10 hari setelah infeksi dengan beberapa ekor tungau.
4. Kutu kebul
Gejala serangan kutu kebul antara lain berupa bercak nekrotik pada daun akibat rusaknya sel-sel dan jaringan daun.
Ekskresi kutu kebul menghasilkan embun madu yang merupakan media yang baik sebagai tempat tumbuh embun jelaga yang berwarna hitam.
Jika kutu kebul membawa begomovirus, gejala yang muncul adalah penyakit keriting kuning yang dapat menurunkan hasil panen 20 persen hingga 100 persen.
5. Lalat buah
Gejala serangan lalat buah pada tanaman cabai ditandai dengan adanya titik hitam pada pangkal buah.
Jika dibelah, di dalam buah dapat ditemukan belatung (larva) lalat buah.
Lalat buah betina dewasa meletakkan telur di dalam buah dengan cara menusukkan ovipositornya pada pangkal buah muda yang masih hijau.