Kristina Gagal ke Istana Negara Jadi Paskibraka, Ombudsman Temui Dua Kejanggalan di Dispora Sulbar
Ombudsman RI menemukan dua kejanggalan di Dinas Pendidikan dan Olahraga Sulbar pasca Kristina gagal ke Istana Negara.
SRIPOKU.COM - Kristina gagal ke Istana Negara untuk menjadi anggota paskibraka pada HUT RI Ke-76 besok.
Alasannya, siswi asal Sulawesi Barat itu dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan hasil swab.
Akan tetapi, saat melakukan tes mandiri, Kristina mengklaim hasil tesnya negatif Covid-19.
Ia semakin menemukan kejanggalan karena yang menggantikan posisinya bukan peringkat kedua.
Perkara ini sudah ditangani oleh Ombudsman RI dan menemukan dua kejanggalan.
Awalnya, Kristina merasa bangga bukan main karena akan mewakili provinsi Sulawesi Barat menjadi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) nasional di Istana Negara.
Sayangnya, mimpi tersebut sirna seketika karena menurut Dinas Pendidikan dan Olahraga Sulawesi Barat Kristina positif Covid-19.
Hasil tersebut didapat berdasarkan hasil swab.
Padahal, ia telah melalui proses panjang seleksi Paskibraka.
Dalam seleksi, dia tampil sebagai peringkat pertama untuk mewakili Sulawesi Barat (Sulbar).
• Sosok Anisa Takwarani Rizajandita, Paskibraka Nasional 2021 Asal OKU akan Kibarkan Bendera di Istana
Dua hari setelah swab pertama yang dilakukan di Puskesmas Binanga, dia lantas menjalani tes swab mandiri di Puskesmas Mamasa.
Hasil menunjukkan dia negatif.
Walau terbukti tidak terjangkit Covid-19, tetapi Dispora Sulbar tetap mencabut hak Kristina menjadi Paskibraka mewakili Sulbar ke Istana Negara.
Bungsu dari tiga bersaudara ini semakin merasa janggal karena yang menggantikannya bukanlah peserta asal Kabupaten Pasangkayu yang berada peringkat kedua.
Dia digantikan oleh seseorang dari luar yang namanya tidak ada dalam daftar peringkat yang telah diseleksi Dispora sebelumnya.
Polemik ini telah dilaporkan keluarga Kristina ke Ombudsman RI Perwakilan Sulawesi Barat.
Ombudsman pun telah melakukan klarifikasi kepada Kepala Dispora Sulbar.
Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sulawesi Barat Lukman Umar menduga terdapat dua malaadministrasi dalam kejadian ini.
Dugaan malaadministrasi tersebut yakni soal penunjukan anggota Paskibraka yang bukan dari cadangan, serta dugaan kejanggalan status positif Covid-19 yang dikeluarkan tim Satgas Covid-19 Sulbar terhadap Kristina.
Untuk itu, Lukman telah menurunkan timnya untuk menyelidiki kasus ini.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sulawesi Barat Muhammad Hamzih menuturkan, hasil tes swab PCR pada Kristina tidak dibuat-buat.
Ia mengatakan, tes PCR itu merupakan instruksi langsung dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19.
"Semua di-swab setelah dilepas Pak Gub. Esoknya keluar positif dari BPOM. Kita laporkan ke Jakarta bahwa mereka positif dan (mereka) bilang tidak boleh harus dikarantina," jelasnya, 28 Juli
Hamzih mengaku sudah meminta pada Kemenpora untuk memberikan keringanan pada Kristina agar tetap bisa menjadi anggota Paskibraka nasional setelah hasil swab PCR-nya negatif.
Namun, kata Hamzih, Kemenpora tak memberikan toleransi karena seluruh anggota Paskibraka nasional diwajibkan berkumpul di Jakarta pada 24 Juli malam.
• Sosok Nabila Olivia, Siswi SMA Negeri 4 Kabupaten PALI, Komandan Upacara Paskibraka Provinsi Sumsel
Tolak Tawaran Provinsi
Kristina berkesempatan menjadi anggota paskibraka di Istana Negara setelah lulus seleksi tingkat provinsi.
Siswi kelas 11 SMAN 1 Mamasa, Sulawesi Barat ini mendapat peringkat pertama.
Pasca dinyatakan gagal ke Istana Negara, dia akhirnya meninggalkan kamar kosnya di Mamasa kota, lalu memilih pulang kampung untuk menenangkan diri.
Meski ada tawaran untuk menjadi bagian Paskibraka Provinsi Sulawesi Barat pada peringatan HUT RI ke-76, Kristina menolaknya.
Dia lebih ingin berkumpul bersama keluarga di rumahnya di Desa Salutabang, Kecamatan Bambang, yang berjarak empat jam perjalanan dari pusat Kota Mamasa.
Di kampung, Kristina tampak menghibur diri dengan banyak melakukan aktivitas, termasuk membantu ibundanya memasak di dapur.
“Saat ini saya hanya bisa berdoa semoga Tuhan tetap memberi saya yang terbaik. Dan suatu saat saya bisa meraih impian dan cita-cita saya untuk membanggakan kedua orangtua,” ujarnya, Jumat (13/8/2021).
Kristina belum tahu kapan kembali ke kota lagi, apalagi saat ini ia bersekolah secara daring.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kristina Pilih Pulang Kampung Usai Gagal Jadi Paskibraka di Istana Negara, padahal Dapat Peringkat Pertama"
