Tarif PCR di Indonesia Paling Mahal di Banding Negara Lain, Begini Kata Kementerian Kesehatan
Mahalnya tarif tes PCR (Polymerase Chain Reaction) di Indonesia menjadi sorotan akhir-akhirn ini.
SRIPOKU.COM -- Mahalnya tarif tes PCR (Polymerase Chain Reaction) di Indonesia menjadi sorotan akhir-akhirn ini.
Bahkan dikabarkan harga tes PCR di Indonesia paling mahal dibandingkan dengan negara-negara lainnya.
Untuk itu, banyak pihak yang meminta Kementerian Kesehatan agar melakukan penyelidikan terkait dengan mahalnya tarif tes PCR ini.
Menanggapi keluhan soal tarif PCR ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberikan respon dengan menyatakan akan melakukan evaluasi terkait harga tes polymerase chain reaction (PCR).
Pasalnya, harga tes PCR di Indonesia dinilai masih sangat mahal.
Terlebih bila dibandingkan dengan negara tetangga, India.
Di Indonesia harga tes PCR berkisar Rp800 ribu - Rp1 jutaan atau rata-rata Rp900 ribu.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Siti Nadia Tarmizi angkat bicara.
Pihaknya memastikan Kemenkes terbuka terhadap masukan dan akan melakukan evaluasi.
"Kita Kementerian Kesehatan akan sangat terbuka atas masukan dan bila perlu evaluasi terkait ini (harga tes PCR)," ujar Siti Nadia Tarmizi saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Sabtu (14/8/2021).
Ia menegaskan, harga tes PCR sebenarnya telah diatur dalam Surat Edaran Kemenkes.
Adapun penetapan harga eceran tertinggi (HET) swab mandiri telah melalui konsultasi dan pertimbangan dari berbagai pihak termasuk penyedia maupun auditor.
"Sudah ada penetapan batas tertinggi pemeriksaan PCR ini dan sudah dilakukan juga konsultasi dengan para pihak baik dari para penedia maupun auditor," ungkapnya.
Pengakuan Eks Direktur WHO Asia Tenggara
Eks Direktur WHO Asia Tenggara, Prof Tjandra Yoga Aditama meminta adanya penelusuran mendalam mengenai tingginya biaya tes PCR di Indonesia tersebut.