Berita Muara Enim
Bermula dari Lampu Senter, Seorang Keponakan di Muara Enim Menikam Pamannya Sendiri Hingga Tewas
Seorang keponakan di Muara Enim menikam pamannya sendiri berdalih untuk jaga diri. Keduanya kerap cekcok karena lahan parkir.
Penulis: Ardani Zuhri | Editor: Refly Permana
Atas perbuatannya, tersangka akan dikenakan pasal 338 KUHP dengan ancaman 15 tahun penjara.
Sementara itu tersangka Ahmad mengakui perbuatannya yang telah membunuh pamannya sendiri dengan menggunakan sebilah pisau.
Namun aksi tersebut terpaksa dilakukannya, karena ingin membela diri sebab korban yang terlebih dahulu mengejarnya dengan pisau untuk membunuhnya.
Namun ia berusaha menghindar dengan lari ke rumahnya, tetapi ternyata pamannya tetap mengejarnya sehingga ia mengambil batu dan ketika sudah dekat sekitar dua meter iapun langsung melemparkan batu yang tepat mengenai mukanya.
Melihat korban terjatuh, iapun khilaf langsung menginjak-nginjaknya dan menusukan pisau miliknya berkali-kali. Setelah ia tinggalkan dan pergi bersembunyi.
"Aku tidak tahu lagi beberapa kali menusuknya dan kena dimana, karena posisi hari masih gelap," kata ayah dua anak ini.
Masih dikatakan tersangka, bahwa antara dirinya dengan korban masih keluarga yakni Paman. Namun, sejak dua tahun terakhir sepertinya selalu mencari-cari permasalahan dengannya karena ia memiliki lahan tempat lokasi wisata Camping dan parkir para pengunjung yang menginap.
Sedangkan korban memiliki juga lokasinya, namun para pengunjung banyak ke tempatnya karena ia tidak pernah menetapkan tarif kepada pengunjung wisata Danau Deduhuk.
Dari permasalahan tersebut, pamannya selalu mencari-cari masalah baik dengannya maupun keluarganya serta mengancam.
Bahkan korban pernah membacok dirinya demgan parang namun karena masih keluarga akhirnya diselesaikan secara kekeluargaan.
• Termasuk Harus Terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan, Ini Syarat Lain Pekerja Dapat Subsidi Rp 1 Juta
"Saya kalau ada korban, selalu menghindari daripada ribut. Pada malam kejadian saya tidak tahu kalu yang membuat keributan adalah korban. Setelah disenter mukanya barulah saya tahu.
Saya kan bertanggungjawab dengan pengunjung jika terjadi apa-apa dilahan miliknya. Saya menyesal, karena khilaf saja," jelasnya.