Heriyanti Anak Akidi Tio Tersangka
Suami Heriyanti Sempat Titip Pesan ke RT Sebelum Dijemput Sedan Putih, Sekuriti: Wajahnya Tak Asing
"Awalnya saya di panggil pak RT kami, nah pak RT bilang tolong lihat-lihat rumah Rudi karena dirinya ditelepon Rudi saat dijemput petugas,"
"Tersangka ini sudah lama kita selidiki, dan ini adalah kali kedua tersangka melakukan tindakan seperti ini," katanya.
Ratno pun meminta dukungan dari Gubernur Sumsel serta forkopimda lain juga masyarakat dan media atas upaya Polri untuk mengusut tuntas hal ini.
• Sudah Ditunggu Hingga Pukul 14.00, Kabid Humas Polda Sumsel: Ada Kendala Cairkan 2 Triliun
Akan tetapi, pernyataan Dir Intelkam Polda Sumsel berbeda dengan pernyataan Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Supriadi.
Kombes Supriadi didampingi oleh Dir Ditkrimum Polda Sumsel, Hisar Siallagan dengan tegas menyatakan jika Heriyanti tidak ditetapkan sebagai tersangka.
"Kami hanya mengundang Heriyanti dan meminta keterangan terkait kejelasan uang 2 triliun rupiah tersebut," ujar Supriadi.
Menurut Supriadi, uang tersebut dalam bentuk Bilyet Giro.
"Hingga saat ini, uang tersebut belum masuk kedalam rekening (yang tidak disebutkan secara rinci)," jelasnya.
Dirinya menambahkan jika uang tersebut saat ini ada di Bank Mandiri di Kota Palembang, bukan di luar negeri seperti yang diisukan.
Sementara itu, Profesor Hardi terlihat keluar gedung Ditkrimum Polda Sumsel sekira pukul 20.15 wib.
Ia pulang dijemput oleh mobil hitam. Hardi meninggal Polda Sumsel, tanpa memberikan statmen apapun.
Ditanya oleh awak media, Hardi tak bergeming dan bergegas masuk ke mobil yang telah siap menjemputnya.
Dari keterangan petugas, hingga saat ini Heriyanti masih diperiksa oleh pihak Ditkrimum Polda Sumsel.
Untuk diketahui, Profesor Hardi tiba di Polda Sumsel sekita pukul 13.00 wib, hampir berbarangan dengan Heriyanti yang sebelumnya dijemput oleh pihak Polda Sumsel.
Hardi dimintai keterangannya mengenai dana bantuan penanganan masalah Covid-19 di Provinsi Sumsel, oleh keluarga almarhum Akidi Tio, pengusaha kaya dari Aceh.
Namun hingga kini, belum ada kejelasan terkait dana 2 triliun rupiah tersebut.