Detik-detik Mengharukan Bocah Yatim Piatu Kumandangkan Azan di Makam Ibu, Meninggal Karena Covid-19

Video tersebut diketahui direkam pada Sabtu (24/7/2021) saat sang ibu, Deasy Setiawati, dimakamkan setelah dinyatakan meninggal dunia akibat Covid-19.

Istimewa
Tangkapan layar bocah Arga (13) saat mengumandangkan azan pemakaman ibunya, Deasy Setiawati (40) terpapar Covid-19 di Muslimin Kelambu Kuning Tenggarong, Kutai Kartenegara, Kaltim, Sabtu (24/7/2021). 

SRIPOKU.COM -- Baru-baru ini netizen dibuat pilu dengan beredarnya sebuah video yang merekam detik-detik seorang bocah ketika mengumandangkan azan di makan sang ibu.

Usut punya usut, bocah ini bernama Arga.

Arga berusia 13 tahun dan berasal dari Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Video tersebut diketahui direkam pada Sabtu (24/7/2021) saat sang ibu, Deasy Setiawati, dimakamkan setelah dinyatakan meninggal dunia akibat Covid-19.

Jasad sang ibu dimakamkan di Muslimin Kelambu Kuning, Tenggarong.

Namun, sebelum kehilangan sang ibu, Arga sudah lebih dulu kehilangan sang ayah, Ali Yusni, yang juga meninggal dunia karena Covid-19.

Sang ayah meninggal dunia pada Kamis (22/7/2021).

Ali dan Deasy meninggalkan empat orang anak, yaitu Arya (17) dan sang adik, Abai (10) yang masih menjalani isolasi mandiri di Wisma Atlet Tenggarong.

Arya duduk di kelas 3 SMA sementara Abai masih kelas 2 SD.

Sementara Aira (4) yang merupakan anak terakhir saat ini tinggal di rumah salah satu kerabat sang ibu.

Tanpa ditemani saudara-saudaranya dan hanya didampingi beberapa orang kerabatnya, Arga datang seorang diri ke pemakaman sang ibu.

===

Keluarganya Terpapar Covid-19

Leonita, kakak dari Ibu Arga, Deasy Setiawati, bercerita jika awalnya suami adiknya, Ali Yusni, yang terpapar Covid-19.

Ali memiliki penyakit penyerta diabetes.

Ia mengalami gejala dan dirujuk ke RSUD Parikesit sejak awal Juli 2021.

Deasy diduga kelelahan saat merawat suaminya dan ia ikut terpapar.

Pada 16 Juli 2021, Deasy dirujuk ke rumah sakit karena kondisinya memburuk.

Selama perawatan, kondisi suami istri tersebut terus memburuk.

Sang suami meninggal dunia dan dua hari kemudian istrinya menyusul.

"Kalau suaminya penyakit penyerta diabetes," kata Leonita saat dihubungi Kompas.com, Senin (26/7/2021).

Ali Yusni adalah seorang ASN di Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Kutai Kartanegara.

Leonita mengaku baru anak sulung Arya dan Arga yang tahu jika orangtuanya telah meninggal dunia.

Sementara anak ketiga dan keempat masih belum tahu.

"Anak sulung Arya sudah tahu. Tapi anak ketiga Abai dan bungsu Aira ini belum tahu orangtua mereka meninggal. Kami masih cari cara bagimana memberi tahu," ungkap Leonita.

Menurutnya keluarga masih menunggu waktu yang tepat karena Arya dan Abai baru saja pulang dari isolasi di Wisma Atlet.

"Nanti mungkin 2-3 hari kami isolasi mereka di rumah dulu, baru kami rembukan dulu keluarga baru beri tahu anak berdua ini kalau orangtua mereka sudah enggak ada.

"Tapi kayanya Aira rasanya berat banget karena usia baru 4,5 tahun," terang dia.

Selain itu pihak keluarga akan berembuk untuk masa depan empat anak yatim piatu tersebut.

Nanti terserah anak-anak mereka enaknya bagaimana. Entah mau tinggal di rumah neneknya, tinggal sama aku, atau tinggal dengan keluarga lain atau di rumah sendiri, kami akan ikuti mereka," tutur dia.

===

Ditelepon Presiden

Arga (13) anak kedua almarhum Ali Yusni (45) Deasy Setiawati (40) saat video call dengan Presiden Jokowi dari kediaman neneknya di Jalan Tenis Lapangan Gang 2 Kelurahan Panji, Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Timur, Kaltim, Rabu (28/7/2021).
Arga (13) anak kedua almarhum Ali Yusni (45) Deasy Setiawati (40) saat video call dengan Presiden Jokowi dari kediaman neneknya di Jalan Tenis Lapangan Gang 2 Kelurahan Panji, Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Timur, Kaltim, Rabu (28/7/2021). (Dok. Prokom Kukar)

Setelah video Arga viral, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui video call menyapa bocah 13 tahun itu dan 3 saudaranya pada Rabu (28/7/2021).

Di ujung ponsel yang dipegang Arga, Jokowi mengucapkan belasungkawa atas kejadian itu.

Dia turut mendoakan agar keempat anak tersebut tumbuh menjadi orang sukses.

“Pak Presiden menyampaikan dukacita dan menanyakan kabar putra putri almarhum, tanya sekolah di mana, cita-cita apa, dan seterusnya,” ungkap Bupati Kutai Kartanegara, Edy Damansyah usai menemani video call presiden dengan keempat anak tersebut, Rabu (28/7/2021).

Selain itu, kata Edy, presiden juga memberi santunan berupa uang yang dikirim langsung melalui rekening anak itu.

Jokowi meminta bantuan itu digunakan untuk keperluan sehari-hari.

“Beliau (Jokowi) mentransfer bantuan secara khusus. Tadi dicek sudah masuk melalui Bankaltimtara, senilai Rp 25 juta. Ada Rp 10 juta dari hamba Allah. Jadi total Rp 35 juta masuk ke rekening anak almarhum,” tutur dia.

Pada kesempatan yang sama, Arga menyampaikan terima kasih, juga menyampaikan cita-cita ingin menjadi polisi saat ditanya Jokowi.

“Soal cita-cita jadi polisi ini nanti Pak Kapolres yang ngawal,” ungkap Edy disambut tawa kecil saat didampingi Kapolres Kutai Kartanegara, AKBP Arwin Amri Wientama, dan Dandim 0906/Tgr Letkol (Inf) Charles Alling.

Edy juga mengatakan Pemkab Kukar juga memberikan bantuan biaya sekolah kepada empat anak yatim piatu tersebut hingga ke perguruan tinggi.

===

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Haru, Bocah 13 Tahun Pakai APD Kumandangkan Azan di Pusara Sang Ibu, Ayah Juga Meninggal karena Covid-19"

===

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved